Sekolah sudah dibubarkan setengah jam yang lalu, namun Almi masih duduk di halte yang ada didepan sekolahnya sendirian. Sabil sudah pulang dengan pacarnya, sedangkan Gea ia sedang rapat OSIS.Jika saja kunci motornya tidak disita oleh mamah tirinya itu, mungkin Almi sudah pulang sekolah sedari tadi.
Dari dulu Almi tidak suka dengan mamah tirinya itu, ia juga tak habis pikir kenapa ayahnya bisa cinta pada wanita yang jelas-jelas hanya memanfaatkan harta ayahnya saja.
Sudah beberapa menit menunggu, namun tidak ada juga angkutan umum yang lewat, hal itu membuat Almi kesal. Sampai tiba-tiba sebuah motor berhenti dihadapannya.
"Pulang bareng gue." ajak pengendara motor tersebut
Almi melihat kearah kanan dan kiri namun tidak ada siapa-siapa selain dirinya.
"Gue?" Ucap Almi menunjuk dirinya sendiri
"Bukan, gue ajak wanita yang duduk disebelah lo." ucap laki-laki itu
Almi langsung berdiri panik "Eh siapa, perasaan gak ada siapa-siapa."
Laki-laki itu pun terkekeh "Iyaiya gue ajak lo, Almi."
"Masa iya gue ngajak hantu" ucapnya
"Ya kali aja." Jawab Almi.
"Lagian gue ngga kenal lo.""Yaudah, kenalin nama gue Alka Praja Dirgantara." ucap laki-laki itu
"Alka?" batin Almi, sepertinya ia pernah mendengar nama itu, pengawakan laki-laki itu sepertinya Almi juga pernah melihatnya. Tapi dimana?
"Jangan bengong, nanti kasambet, Mi" tegur Alka
"Ish amit-amit deh, lo kelas berapa ya?" Tanya Almi kemudian.
"Dua Belas IPA Satu." jawab Alka
"Oalah ternyata laki-laki ini adalah Alka yang diceritain Gea ternyata." batin Almi tak percaya
"Cepetan mendingan sekarang lo naik, gue antar lo pulang" titah Alka
"Emhhh-" gumam Almi nampak berpikir.
"Apalagi?" Tanya Alka
"Ckkk, yaudah iya gue naik nih."
"Tapi kak Alka gak bakal minta ongkos kan?" Tanya Almi"Hahahaha."
"Ya gak bakalan lah, lo kira gue ojek." Balas Alka, tak habis pikir mendengar pertanyaan absurd gadis itu."Okay, Deal." Ucap Almi dan langsung menaiki motor Alka dengan mudah.
"Ini kak Alka yang nawarin ya, bukan karena gue mau pulang sama lo, inget loh" ucap Almi kemuadian.
"Iyaiya gue inget" jawab Alka dengan terkekeh.
"Rumah lo dimana?"
"Perumahan Cempaka, blok B, nomor dua" jawab Almi
Setelah itu Alka langsung menyalakan motornya untuk menuju rumah Almi, saat diperjalanan tidak ada obrolan diantara keduanya. Sesekali Alka hanya melirik Almi dari kaca spion.
"Menarik." Ucap Alka dalam hati
Sampai akhirnya motor Alka pun berhenti didepan rumah Almi. Rumah nomor dua, dengan pagar berwarna hitam serta rumah besar berwarna putih, namun terlihat cukup sepi.
Almi langsung turun dari motor Alka "Kak Alka, makasih ya"
"Oke, btw nama lo Almi kan?"
"Iyya"
"Nama panjangnya siapa"
"Nama panjangnya Almiiiiiiiiii" ucap Almi dengan nafas panjang
Alka yang mendengar itu langsung tertawa lepas, hal yang membuat Almi terpana seketika
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMIKA [On Going]
أدب المراهقين"Dan Anehnya saat bercanda dengan lo, gue lebih banyak sayang nya daripada ketawanya" --- Ini kisah tentang Almi, gadis tomboy yang penuh dengan kekocakan, Almi ini sulit sekali untuk diajak serius.Saat ada seseorang yang bertanya siapa nama panjang...