Manusia memang sering berubah suatu hari kamu penting di hidupnya, dan pada hari berikutnya kamu tidak lagi berharga di matanya.
_Almika.......
"Satu."
"Satu gelas lagi" ucap seorang laki-laki pada seorang bartender.Laki-laki itu terlihat sudah mabuk berat, kesadaran pun sudah mulai hilang, mulutnya merancau tidak jelas.
Ketika tangannya hendak meneguk minuman di gelas kaca tersebut, tiba-tiba seseorang datang dan menepisnya hingga gelas tersebut, jatuh dan pecah.
"Cukup, Al. Lo ngapain ada disini sih." ucap Eza pertama kali melihat laki-laki itu ada ditempat seperti ini.
"Sejak kapan lo minum beginian, Hah?" ucap Raka dengan nada tinggi.
Alka mengerjapkan matanya "Bukan urusan lo, anjing." ucap Alka dengan tangan yang menunjuk pada Raka, lalu senyum menyeringai tidak jelas.
Raka mencoba menahan emosi karena ia sadar bahwa sahabatnya itu sedang dalam keadaan mabuk.
"Pulang sekarang." ucap Raka menatap tajam Alka.
Alka terkekeh kecil "Kalau gue gak mau lo mau apa, hah?"
"Lo jangan ngerusak diri lo, hanya karena cewek sialan yang gak jelas itu bego" ucap Raka.
Mendengar itu, Alka tersulut emosi ia menarik kerah baju Raka. "Ngomong apa Io tadi? Cewek gak jelas. Hah?" Rancau Alka
"ASAL LO TAU, MAWAR ITU JELAS CEWEK GUE. ANJING" teriak Alka sambil menarik-narik baju Raka.
Bugh
Tanpa aba-aba Raka meninju wajah Alka, hingga laki-laki itu tersungkur, bibirnya nampak mengeluarkan darah segar hingga membuatnya meringgis perih.
Bughhh
Raka kembali meninju wajah Alka, namun laki-laki yang dipukul hanya berdecih dan menyeringai tidak jelas, tanpa ada niat melawan.
"Rakk, udah Rak" lerai Okta sambil menarik Raka.
"Kenapa?"
"Lo gak mau ikutan mukulin gue juga, Ta?" Tanya Alka dengan kesadaran yang semakin menipis. Tangan Raka mengepal kuat.
Bughh
Lagi-lagi Raka kembali melayangkan pukulannya, membuat Alka tumbang, dan kehilangan kesadarannya total.
"Lo gila apa, Alka itu temen kita." ucap Eza emosi.
"Sorry gue-" ucap Raka
Suasana semakin runyam, orang-orang yang ada disana kini mulai mengalihkan perhatiannya pada mereka.
"Udalah, mendingan sekarang kita bawa Alka pulang" putus Okta
Arini yang sudah seharian menunggu kepulangan anaknya itu pun menangis, ketika melihat Alka dibawa pulang dengan keadaan yang sangat kacau.
Arini menyuruh Okta untuk langsung membawa Alka ke kamarnya. Sedangkan Raka dan juga Eza hanya menunggu di ruang tamu.
"Makasih ya, kalian udah mau bantu nyariin Alka." ucap Arini
"Iya tant, sama-sama"
"Kalau gitu kami pulang dulu tante" pamit Okta setelah turun dari kamar Alka.
*Flashback off*
_______
Alka berjalan menuruni setiap anak tangga. Tangannya sibuk menenteng helm dan juga masker berwarna hitam. Dengan memakai pakaian serba hitam, mulai dari jaket kulit, celana jeans, sampai sepatu yang ia gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMIKA [On Going]
Teen Fiction"Dan Anehnya saat bercanda dengan lo, gue lebih banyak sayang nya daripada ketawanya" --- Ini kisah tentang Almi, gadis tomboy yang penuh dengan kekocakan, Almi ini sulit sekali untuk diajak serius.Saat ada seseorang yang bertanya siapa nama panjang...