13 | Hari libur

68 69 12
                                    


Happy reading

🍁🍁🍁

Seorang gadis terlihat masih menggeliat di kasur empuknya tanpa ada niat untuk terbangun, bahkan lagi-lagi ia menarik selimut tebalnya itu.

Namun tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang, mau tak mau membuat ia harus bangkit dari tempat tidurnya dan melihat siapa yang mengetuk pintu tersebut.

"Ayah mau kemana? Bukannya sekarang hari libur" Tanya Almi ketika melihat Ayahnya sudah rapih.

"Sekarang Ayah akan berangkat keluar kota, dan karena senin sudah mulai bekerja, jadi Ayah memutuskan untuk berangkat hari ini" jelas Vano

"Oh begitu" kini tatapan Almi beralih pada Sandra yang juga sudah terlihat rapih "Terus mamah Sandra mau kemana, mau ikut juga?"

"Iya Mamah juga akan ikut sayang, soalnya Ayah kamu mungkin akan lama diluar kota, jadi Mamah memilih untuk ikut agar bisa mengurus keperluan Ayah kamu selama disana" jawab Sandra

"Baguslah kalau begitu gak ada yang ganggu juga" ucap Almi

"Ayah sudah panggil Bi Narsih, jadi kamu tidak akan kesepian selama Ayah pergi"

"Walau pun Ayah ada Almi selalu kesepian kok"

"Almi untuk kali ini tolong mengerti Ayah sebentar ya" ucap Vano lembut

"Hmm"

"Oh iyyah, untuk Bi Narsih nanti datangnya siang"

"Kalau gitu kita berangkat sekarang ya Almi" ucap Sandra

Almi mengantarkan mereka sampai ke depan pagar rumah. "Hati-hati" ucap Almi setelah mengucapkan itu, ia pun kembali memasuki rumah dan memutuskan untuk segera mandi.

Hingga beberapa menit kemudian Almi telah selesai melakukan ritual mandinya, masih dengan menggunakan handuk kimono gadis itu terlihat membuka lemari pakaian dan memilih-milih pakaian yang akan ia gunakan.

Pilihan jatuh pada t-shirt putih dan juga celana jeans berwarna navy, rambutnya dikuncir kuda serta sedikit polesan make up membuatnya terlihat semakin cantik.

Ting nong

"Kayaknya Bi Narsih deh" gumam Almi, dengan segera gadis itupun turun dari kamarnya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, sebentar ya" jawab Almi sedikit berteriak, tak lama kemudian Almi pun membuka pintu yang menampilkan seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Bi Narsih.

"Eh neng Almi udah besar ya sekarang, aduh meni geulis pisan" ucap Bi Narsih

Almi hanya tersenyum menanggapi ucapan itu, ia jadi teringat waktu kecilnya yang selalu mengganggu Bi Narsih ketika sedang memasak untuk keluarga nya.

"Oh iyya Bi, ayo masuk" ucap Almi mempersilahkan

Sebenarnya Bi Narsih ini sudah dari dulu kerja dirumah Almi, namun sejak Ayahnya menikah lagi, Mamah Sandra memutuskan untuk tidak memakai asisten rumah tangga, alhasil Ayahnya menyuruh Bi Narsih untuk berhenti bekerja.

"Neng Almi teh mau kemana emangnya, udah rapi kayak gitu"

"Sekarang gak kemana-mana sih, gak ada yang ngajak main juga"

"Kalau gitu udah sarapan belum neng, biar Bibi langsung masakin"

"Gak usah bi, hari ini Bibi istirahat aja, kasian udah perjalanan dari Bandung kesini pasti cape" jawab Almi

"Yaudah atuh neng, Bibi mau ke kamar dulu, mau beresin dulu barang-barang bibi" pamit Bi Narsih

Karena tidak ada kegiatan Almi memilih untuk menyalakan televisi yang menampilkan siaran-siaran kartun. Bukannya menonton televisi tangannya justru sibuk mengscroll-scroll memainkan ponselnya, hingga sebuah notif masuk.

ALMIKA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang