25 | Mulai Terungkap

22 9 0
                                    

Happy Reading
🍁🍁🍁

"Sendirian aja?"

"Bara!?" Ucap Almi pada laki-laki itu setelah sekian lama tidak terlihat batang hidungnya.

"Lo kemana aja sih, kok baru kelihatan sekarang?" Cerocos Almi.

"Boleh duduk dulu gak nih?" Ucap Bara terkekeh.

"Gak boleh. Lo dihukum berdiri aja terus."

"Jahat lo, Mi." Ucap Bara, namun meskipun demikian laki-laki itu tetap duduk. Karena ia tahu kalau gadis didepan itu hanya bercanda.

"Hahaha."

"Kenapa kangen lo sama gue?" Tanya Bara

"Pede banget ya, lo."
"Kasian aja, profesi guru bk terancam, kalo di sekolah gak ada tukang onar kayak lo." Jelas Almi secara terang-terangan.

"Hahaha." Lagi-lagi Bara tertawa, membuat beberapa pasang mata yang ada di kantin itu terheran-heran.

Sejak kapan seorang badboy sekolah yang terkenal ketus, urakan, dan tukang bikin onar itu dapat tertawa seperti sekarang.

"Itu Bara, kan?"

"Anjirr genteng juga ya dia kalo ketawa gitu?"

"Yeay emang Bara itu dari dulu juga ganteng kali, cuma ketutup sama sikap ketusnya aja."

"Eh itu dia lagi sama siapa sih?"

"Gak tau gue."

"Kok bisa sih deket sama Bara?"

Kurang lebih seperti itulah desas-desus para murid yang ada di kantin tersebut.

"Ada-ada aja lo, Mi." Ucap Bara tak habis pikir dengan setiap ucapan yang dilontarkan gadis itu.

"Berasa lagi ngobrol sama artis gue." Ucap Almi

"Anggap aja gitu." Ucap Bara membuat Almi memutar bola matanya malas.

"Waw, ternyata ini yang bikin kantin rame." Ucap Gea ketika melihat Bara sedang duduk bersama Almi. Gadis itu baru saja datang diikuti oleh Sabil dan Raka, beserta kawan-kawannya.

"Awas hati-hati." Ucap Okta membantu Gea untuk memindahkan empat mangkuk batagor dari nampan keatas meja.

"Okay." Ucap Gea dan mulai menyodorkan mangkuk-mangkuk itu.

"Ini punya gue."

"Ini punya Sabil."

"Ini punya kak Mawar."

"Dan ini punya lo, Mi." Ucap Gea

"Ge, ini minumnya." Ucap Eza menyodorkan kantung plastik berisi beberapa botor air mineral.

"Oh iya, makasih ya kak Eza." Ucap Gea diakhiri dengan senyuman. Membuat Okta melirik sinis kearah laki-laki itu.

"Kenapa?" Tanya Eza pada Okta

"Udah deh kak." Ucap Gea menatap Okta, kemudian laki-laki itu mengedikan bahunya.

Meja yang tadinya hanya diisi oleh Almi dan juga Bara pun, kini menjadi sangat ramai. Dengan datangnya Sabil, Raka, Gea, Okta, Eza, Mawar, dan Juga Alka.

Melihat Alka dan juga Mawar yang ada dihadapannya ini. membuat Almi teringat akan kejadian semalam. Dimana saat itu, Almi melihat keduanya  sedang berboncengan. Dengan Mawar yang memeluk Alka erat.

'Sudahlah, Mi. Ngapain juga jadi mikirin mereka.' Ucap Almi membatin.

Setelah itu ia pun memilih untuk langsung menikmati batagornya. Menenangkan cacing-cacing yang ada diperutnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALMIKA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang