• Don't forget to vote for this book.
Happy reading...···
Selama perjalanan, hanya sebuah keheningan yang menemani suasana mereka saat berada di dalam mobil.
Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari salah satu mulut mereka berdua.
Travis hanya sibuk mengendarai mobil, lalu Haruto yang tengah memandangi jalanan kota. Haruto tak pernah sekalipun menengok atau melihat wajah Travis, dia sedikit takut akan hal itu.
Tibalah Travis menghentikan mobil milik nya, dengan kata lain mereka telah sampai pada tempat yang di tuju.
Jika kalian bertanya Travis membawa Haruto pergi kemana atau tempat tertuju nya apa? Travis membawa sang adik pergi ke salah satu bar mewah milik teman nya.
Setelahnya, Travis membawa Haruto masuk kedalam bar tersebut dengan Haruto yang masih memandangi sekeliling nya dan mencerna semua apa yang akan dilakukan kedepan nya nanti.
Aroma khas minuman beralkohol yang berada disana menusuk sangat tajam pada indra penciuman milik Haruto yang tak terbiasa dengan aroma tersebut.
Haruto sangat tidak mengerti akan apa yang ada dipikiran sang kakak saat ini.
Haruto hanya mencoba berlindung termasuk berdoa agar kedepan nya ia masih dengan keadaan baik sepenuh nya.
Di dalam bar tersebut, terlalu banyak para kamun hawa haus belaian dan sepenuhnya menggoda para pria belang yang tengah minum hingga mabuk lalu sebagainya.
Bahkan mereka dengan berani melakukan hal yang tak sepantas nya disana. Untung saja, netra Haruto tak melihat hal tersebut. Jadi, cukup aman untuk ke polosan nya.
Hingga salah satu sosok wanita yang tengah berada disana dengan berpakaian sangat minim, berjalan mendekat pada Travis dan Haruto. Ralat, lebih tepat nya ia hanya mendekati Travis.
Wanita itu memberi pandangan memuja pada rupa tampan Travis tanpa memperdulikan keberadaan Haruto disamping nya.
Travis yang mendapat pandangan dari sosok wanita itu hanya mengabaikan nya. Lagi, ia tengah memergoki tatapan tak suka dari Haruto saat ini, walaupun hanya menggunakan insting ekor mata miliknya.
"Tuan, maukah anda bermain denganku sebentar? Saya lebih sempurna dibandingkan dengan wanita lain yang tengah berada disini." Ujarnya pada Travis
Fakta nya, sosok wanita itu tengah menjual harga dirinya secara cuma cuma pada seorang Garenzalo Travis.
Menjijikan.
Nyatanya, seluruh kaum hawa yang berada disana, hanya dianggap jalang oleh para pria bekang. Karena, tak memungkinkan jika wanita masuk ke salah satu bar tanpa sebab yang akurat selain bermain dengan pria, bukan?
Sosok wnita itu terus menggoda Travis dengan memajukan buah dada nya serta tangan yang berani menggenggam kedua bahu Travis, rambut yang tak terlalu panjang termasuk pakaian minim yang wanita itu kenakan.
Haruto yang sejak tadi memandangi wanita yang tengah menggoda Travis itu, mendadak ia mencari kesempatan untuk keluar dari sana.
Naas, baru saja ia ingin melangkahkan jenjang kaki nya, pinggang nya sudah terlebih dulu di tahan lalu dieratkan oleh salah satu lengan milik Travis.
Haruto kembali membeku.
"Trying to run away, hm?" Bisik Travis tepat pada samping telinga Haruto hingga membuat bulu kuduk nya berdiri seketika
Haruto tak bergeming, ia hanya ingin menyelamatkan diri, bahkan saat ini dirinya menjadi takut pada Travis akibat perlakuan bejat nya.
Sedangkan sosok wanita yang berada tepat di hadapan Travis, baru menyadari jika adanya keberadaan Haruto disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emmoniká Dídyma | TravisHaruto
General FictionSosok pemimpin yang memiliki keinginan besar untuk melindungi keluarga yang tersisa. Namun apa daya dengan gangguan psikologis yang di deritanya sejak usianya masihlah terbilang kecil, hingga hal tersebut akhirnya menciptakan kesalahan fatal yang mu...