OT : 23 [1]

658 64 3
                                    

• Don't forget to vote for this book.
Happy reading...

···

Pernikahan diadakan pada sebuah Gereja yang tak jauh dari arah Mansion Garenzalo, dan hanya tamu tamu tertentu yang di undang oleh Travis sendiri.

Ya, pernikahan ini, Travis dan Haruto mengadakannya secara privat. Terlebih, Haruto yang menginginkan hal tersebut guna ia tak mau jika karir Travis rusak begitu saja karenanya.

Sebenarnya Travis tak masalah dengan hal tersebut. Lagi, ia begitu memiliki banyak cabang yang masih ingin berkerja sama dengannya. Termasuk dengan perusahaan nomor satu miliknya yang menjuru di seluruh Asia.

Tak ingin lama berfikir, Travis segera menyetujui permintaan Haruto tentang hal ini agar semakin cepat semakin lebih baik.



"You are so beautiful, Ruru." Sosok itu berucap sembari mendandani Haruto di hadapan cermin besar

Ucapan tersebut membuat Haruto tersipu malu dibuatnya, hingga ia menutupi raut wajah yang mulai memerah akibatnya.

"Hey, don't be shy. I only praise you.." ujarnya

"Ruru, hanya sedikit~" berucal lirih dengan kepala yang menunduk

Sosok di belakangnya hanya diam tersenyum menyaksikannya. Ah, ternyata sang adik ipar sepupunya sudah dewasa. Bahkan ia tak sabar dengan kehadiran anak yang masih berada di kandungan Haruto.

"Jangan terlalu memikirkan hal yang tidak tidak, mengerti?"

"Ruru hanya gugup dan tidak menyangka jika Ruru akan menikah dengan Kakak. Ruru hanya berharap jika semua tamu yang datang akan menerima pernikahan ini, termasuk Ayah dan Bunda." Haruto berujar sendu

"Pasti. Pasti semua tamu akan menerima hal ini, jangan terlalu berlebihan. Biarkan seluruh mereka berbicara semaunya, ini hidup Ruru, dan Ruru harus jalani sendiri tanpa perduli dengan ucapan orang lain." Sosok itu mendekap tubuh Haruto sembari mengeluarkan kata kata bijak guna Haruto mengerti apa yang ia bicarakan

"Terima kasih, Kak Hyunsuk.." Hyunsuk tersenyum, mengangguk menanggapi ucapan Haruto

"Hopefully with this, you will always be happy without prohibition from anyone."

"Permisi, maaf mengganggu. Tuan Travis sudah menunggu di tempat." Salah satu maid mendekati mereka dengan menyampaikan jika Travis sudah menunggunya



Haruto berjalan pelan menuju altar dengan tangan yang di genggam oleh tangan milik Hyunsuk.

Seluruh pasang mata menatapnya, sungguh terlihat anggun walaupun pernikahan ini diadakan secara privat karena permintaan Haruto.

Travis tersenyum tipis memandang sosok yang ia cintai tengah berjalan menuju ke arahnya.

Senyum indah Haruto tak terlihat luntur dibuatnya. Sungguh, hal yang sangat sakral ini membuat detak jantungnya selalu bergemuruh.

Sesampainya di altar, Haruto menerima uluran tangan dari Travis yang masih setia memandang dirinya.

Pernikahan berlangsung hingga mereka berdua selesai dengan ucapan janji suci mereka. Seluruh tamu yang diundang oleh mereka tampak bahagia melihatnya.

Haruto tersenyum dengan anggunnya setelah mengucapkan janji suci tersebut, dan Travis hanya diam seperti biasa. Namun, ia merasakan degup jantungnya yang tak beraturan.

Tetapi, tidak dengan sosok yang satu ini.

Mungkin seluruh tamu menerima pernikahan mereka, tapi tidak dengan sosok yang sejak tadi hanya diam memperhatikan mereka berdua termasuk seluruh tamu yang datang.

Emmoniká Dídyma | TravisHarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang