OT : 14 [1]

677 63 0
                                    

• Don't forget to vote for this book.
Happy reading...

···

•FLASHBACK A FEW YEARS AGO•



"Hanbin."

Seorang wanita berjalan mendekat ke arah sang suami yang tengah duduk di ruang kerja sendirian.

"Hm?" Jawabnya, pria bernama Hanbin tersebut masih berkutat dengan berkas yang sedikit menumpuk pada meja kerjanya

"S-saya, hamil." Ujar sang istri dengan gugup

Seketika Hanbin terdiam sejenak lalu menoleh pada sang istri.

Wanita itu memandang tak suka pada Hanbin hanya karena dibalas dengan tatapan remeh oleh sosok nya.

"Ini anakmu, Hanbin." Ujarnya

Pria bermarga Garenzalo itu terkekeh pelan, ia benar benar muak dengan sandiwara yang tengah istrinya lakukan.

Hanbin bangkit lalu berjalan mendekati sang istri yang masih terdiam ditempat tanpa berpindah sedikitpun.

"Anakku kau bilang? Yang benar saja." Hanbin terkekeh

Seketika raut wanita tersebut berubah menjadi gugup, yang dia pikirkan ialah, apakah suaminya ini mengetahui sesuatu?

Seolah mengerti dengan pikiran sang istri, Hanbin kembali berbicara..

"Tak ingin menjawab? Baiklah, tak masalah bagiku."

Pria bermarga Garenzalo itu kembali terkekeh sertai tersenyum miring.

"Anakku, ya? Bahkan jika kau tahu, setelah Travis lahir, saya tak pernah sekalipun menyentuh tubuhmu selama beberapa bulan ini. Dan kau selalu berkata enggan jika saya memintanya, bukan?" Hanbin berjalan mengutari sosok wanita yang tak lain ialah istrinya

Mendengar ucapan Hanbin, raut wanita itu kian bertambah gugup akibat perkataan dari sang suami.

"Apa maksudmu, Hanbin?! Dia benar anakmu, darah dagingmu!" Ujarnya tak terima

"Setelah melakukannya dengan Kazige? Sungguh, kau benar benar sosok jalang yang berani menyamar menjadi wanita lembut dihadapanku, bukan begitu?"

Sosok wanita tersebut tak terima jika dirinya disebut dengan Jalang oleh Hanbin.

"Katakan yang sebenarnya atau jiwa yang berada ditubuhmu itu akan lenyap ditanganku." Hanbin menegaskan sosok istrinya

"Tapi————" ucapannya terhenti

"KATAKAN!!"

"APAKAH SAYA TAK MENGETAHUI BAHWA DIA BUKANLAH DARAH DAGINGKU?! BAHKAN, SAYA MELIHAT DENGAN MATA KEPALA SAYA SENDIRI JIKA KAU BERANI MELAKUKAN HAL BEJAT DENGANNYA?! LALU KINI, DENGAN BERANI KAU MENGAKU BAHWA DIA ADALAH ANAKKU? DARAH DAGINGKU? BAJINGAN!!" Amarah Hanbin membuncah pada sosok istrinya saat ini

Hanbin mengusak surai rambutnya dengan kasar.

Ia berjalan mendekat pada sang istri lalu dengan segera ia mendorong tubuhnya perlahan hingga memojokkan nya pada dinding disana guna istrinya tak akan bisa lari.

"Jika anda menginginkan saya mengakui bahwa ini ialah darah dagingku. Setelah dia lahir, maka berikan hak asuh bayi itu padaku dan kau bebas bermain dengan siapapun. Lalu saya akan menggugatmu dengan surat cerai yang nanti akan disidangkan tepat di pengadilan." Ujarnya sambil menekan perut istrinya

Wanita itu meringis karena merasa perutnya ditekan oleh tangan milik sang suami.

Tidak ada pilihan lain, wanita itu mengangguk mengiyakan.

Emmoniká Dídyma | TravisHarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang