OT : SC [1]

631 59 2
                                    

• Don't forget to vote for this book.
Happy reading...

···

Tepat hari ini, mungkin salah satu bandara terbesar yang berada di negeri Ginseng kali ini tengah ramai dan banyaknya para pendatang atau berpergian manca negara.

Salah satunya sosok yang sejak beberapa menit lalu tengah menunggu seseorang yang datang dari negeri matahari terbit, Jepang.

Terlalu lama menunggu, sosok tersebut memutuskan guna menyusul sendiri seseorang yang akan ia temui. Namun, baru saja ia melangkahkan kedua kakinya, ia memicingkan netranya saat melihat seseorang yang ia tunggu tersebut tengah mengangkat salah satu tangannya.

"Darren!" Ucapnya dengan sedikit berteriak

Sosoknya berlari menghampiri seseorang yang sudah beberapa tahun ini tak di jumpainya.

"How are you?" Ujar sosok tersebut

Seseorang yang kini disebut dengan Darren tersenyum lembut pada sosok di dekapannya.

"I'm very good, Papa." Darren menjawab

"Papa sangat merindukanmu, Aren." Sosoknya berucap dengan memberi kecupan lembut pada surai milik sang putra

"Darren juga merindukan Papa Haru." Ujarnya

Mungkin, beberapa orang mengenali salah satu dari mereka. Atau mungkin sudah ada yang mengenalnya?

Ya. Dia adalah Girenzilo Haruto, atau yang biasa di sebut dengan 'Ruru'. Mungkin diantara kalian bertanya tentang, mengapa Haruto mengubah nama panggilannya?

Semejak anak yang di kandunganya lahir, Haruto memutuskan guna mengganti nama panggilannya menjadi 'Haru'. Karena pikirnya, sebutan kata 'Ruru' terlalu cukup menggelikan untuk dirinya yang sudah menjadi orang tua.

Kini, sebutan nama dari sosok Haruto telah berganti menjadi 'Haru atau papa Haru'.

Lalu, siapakah sosok yang bernama Darren? Ah, dia adalah putra semata wayang dari pasangan Travis dan Haruto. Namanya ialah, Watanabe Darren Garenzalo dan biasa dipanggil dengan 'Darren atau Aren'.

Akan tetapi, sebutan 'Aren' hanya untuk seorang papa Haru, dan tak ada yang berani atau dengan sengaja menyebut panggilan itu selain Haruto sendiri. Jika ada yang berani memanggilnya, siapkan beberapa kalimat untuk meninggalkan dunia ini.



Memakan waktu beberapa menit, kaduanya telah sampai di Mansion dan langsung disambut ramah oleh kawahan Garenzalo dan beberapa maid yang tengah bekerja.

Tentang kawahan Garenzalo, mereka masih ingin mengabdi pada Tuannya walaupun hanya ada Haruto disana, tetapi mereka akan selalu setia menjaga salah satu Tuan nya.

Karena pikirnya, dulu Travis sudah banyak membantu mereka hingga akhirnya memutuskan untuk menawarkan mereka menjadi kawahannya dan mereka setuju akan hal tersebut.

Kini mereka semua berjanji untuk kedepannya akan menjaga lebih baik pada Tuannya termasuk putra dari keduanya.

Kini, Darren tengah beristirahat di kamar miliknya. Hingga sesaat kemudian, Haruto masuk dengan membawa sebuah nampan berisi segelas susu dan beberapa cemilan untuk dirinya.

"Papa tak perlu repot membawa nampan itu. Dan mengapa tak membiarkan maid saja?" Ujarnya

"Heum, papa belum pernah membawakan sesuatu untukmu, Aren. Dan jika kau menolak pun, papa akan tetap membawakannya." Haruto berjalan mendekati sang putra lalu memberikan nampan berisi tersebut

Emmoniká Dídyma | TravisHarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang