OT : SC [1] [END]

913 64 4
                                    

• Don't forget to vote for this book.
Happy reading...

···

"sampai kapan kau terus berdiam disini? Temuilah keluarga kecilmu, mereka sangat membutuhkanmu." Berbicara pada sosok dihadapannya

"Tidak mungkin. Saya tak ingin kembali melukai mereka, sudah cukup mereka menderita karenaku." Dijawab dengan ucapan lirih

"Tak perlu memikirkan hal yang membuatmu dan mereka kembali terluka. Kembalilah, buat dunia baru dan terasa bahagia jika kau kembali bersamanya."

"Kau benar, saya sangat amat merindukannya. Tetapi hal tersebut tak mungkin untuk saya lakukan dengan semudah itu. Disaat nyawaku diambang kematian, dia terus meneriaki namaku dengan lantang, tak perduli jika suaranya akan habis saat itu juga." Mengingat memori kelam beberapa tahun silam

"Dia.. dia menangis, dia kembali meluruhkan air matanya. Dia berlari kearahku lalu mendekap erat tubuhku dan berkata dia telah memaafkanku dengan mudahnya, setelah apa yang saya lakukan."

"Saya hanya tak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Setiap waktu, saya meminta pada Tuhan agar diberi jalan yang lebih baik. Walaupun saya meminta terus menerus guna kembali bersamanya." Suaranya semakin lirih, entah terdengar atau tidak

Pria tersebut memandang sosok dihadapannya dengan tatapan iba.

Ia mengetahui kesalahan apa pada sosok dihadapannya, hingga diberi peringatan besar oleh Tuhan dan menjadi seperti ini.

Luka yang membekas pada bagian keningnya, raut wajah yang setiap harinya termenung, tak tercipta sebuah senyuman pada bibirnya.

Garenzalo Travis, telah menyadari seluruh bagian kesalahannya, obsesi pada adiknya, hingga membunuh seluruh manusia yang tak berdosa, bermain dengan banyak wanita diluar sana, sampai memecah belahkan ikatan persaudaraan dengan kedua sang kakak sepupu.

Girenzilo Haruto, salah satu sosok yang telah menyadarkan seluruh kesalahan Travis selama ini.

Mengingat jika mereka berdua baru saja menjalin hubungan yang lebih dari apa yang mereka lakukan.

Namun takdir berkata lain.

Akankah mereka kembali bersama selamanya, atau akan hidup berpisah selama masa hidupnya?

Bahkan, Travis mengingat jika saat itu Haruto tengah mengandung darah dagingnya. Ia terus berfikir, bagaimana jika terjadi hal buruk pada keduanya selama ia tak berada disisi mereka.

Bagaimana Haruto berjuang selama sembilan bulan lamanya. Beruntung, sangat beruntung jika Haruto di kelilingi dengan lingkungan yang sangat amat baik.

Hingga beberapa tahun terlewati, Travis sangat ingin melihat raut wajah sang anak kandung. Namun tak bisa, ia akan kembali atau bertemu jika waktu yang telah menentukan.

Berharap jika sang anak akan merawat serta menjaga Haruto sebagaimana layaknya seorang ibu yang sangat baik terhadapnya.

Ternyata benar, sosok yang membatu menemaninya hingga saat ini, terus mengawasi keluarga kecilnya jauh dari sana.

Sosoknya selalu mengirimkan gambar berupa sang anak dari balita hingga dewasa. Sangat rupawan, memiliki sifat yang lembut nan tegas seperti dirinya dan Haruto.

Travis ingin sekali menjumpai mereka berdua. Hatinya selalu bergemuruh, sesaat ia tersenyum tanpa disadari siapapun.





"Papa, Aren ingin membicarakan sesuatu." Darren berucap pada Haruto yang tengah mengelus surai rambutnya

Emmoniká Dídyma | TravisHarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang