• Don't forget to vote for this book.
Happy reading...···
Travis melangkahkan jenjang kaki nya menuju kamar yang berada di lantai dua, dengan dirinya berjalan tanpa keseimbangan pada tubuh nya.
Sesaat dirinya baru saja membuka knop pintu, samar samar kedua netra miliknya melihat Haruto yang berjalan mendekati dirinya saat ini.
"Kakak baru pulang? ini sudah malam."
"Lalu, mengapa kau belum tidur?" Tanya balik Travis
"Ruru haus, jadi Ruru keluar sebentar untuk mengambil air minum."
"Apa Kakak tidak lapar? Jika iya, nanti Ruru bilang pada Maid untuk membuatkan Kakak makan malam."
"Ya, saya lapar."
Travis berbicara dengan deep voice miliknya, dan tanpa sadar dirinya menyeringai.
Tanpa memperdulikan keterkejutan dari Haruto, Travis menarik tubuh ringkih itu masuk ke dalam kamar pribadi nya, tak lupa mengunci pintu tersebut guna tak akan ada yang mengganggu kegiatan nya. Hingga membuat Haruto terkejut akan apa yang ia lakukan.
"K-kakak, mau ngapain?" Ujar Haruto mulai sedikit waswas
"Saya lapar, dan saya akan makan malam." Berujar dengan geraman rendah
Travis menarik paksa lalu mendorong tubuh ringkih Haruto pada kasur king size miliknya.
Setelahnya ia langsung melumat benda kenyal tanpa tulang Haruto dengan ganas layaknya binatang yang diberi mangsa.
"Emhhh.."
"B-berhentihhh.. ah.."
Seakan tuli, Travis langsung memindahkan kecupan nya pada jenjang leher Haruto lalu menyesap leher itu hingga menciptakan bercak kemerahan.
"K-kakak ngapain? Shh.. stophh.."
Haruto terus berontak dalam Kungkungan nya. Ia menahan sekuat tenaga tubuh Travis dengan kedua tangannya, namun itu semua tak sedikitpun membuahkan hasil, karena tenaga tubuhnya tak sebanding dengan tenaga Travis.
"Berhentihh.. ah.."
Travis menyibakkan piyama Haruto dan melanjutkam menyesap niple merah muda milik sang adik.
Ia mendengus kala Haruto selalu mencoba menahan tubuh nya dengan tangan kecil dan lemah tersebut.
Travis menarik dasi yang masih terikat di lehernya, lalu melilitkan nya pada kedua lengan Haruto dengan erat.
Kemudian ia membuka semua pakaian Haruto hingga full naked, dengan dirinya yang masih memakai kemeja namun pakaian bawah sudah ia tanggalkan.
"B-berhenti.. hikss.. Ruru tidak mau.. hiks.."
Travis hanya memandang remeh Haruto yang terus terisak ketakutan. Namun, justru dirinya tak perduli akan hal itu.
Kembali melumat bibir peach itu hingga ujung bibir Haruto sedikit terluka akibat ulah dari Travis karena Haruto tak mau membuka kan mulutnya.
"Emhhh.."
Dengan lancang, tangan kiri Travis menelusuri sesuatu dibawah tubuh Haruto. Setelah menemukan nya, ia langsung saja melesakkan sedikit nya tiga jari pada bagian yang tadi ia temui.
"AKHHH! S-sakithh.. lepashh ah.."
Haruto menggeliatkan tubuhnya, ia memberontak kesakitan dan tak nyaman pada area bagian bawahnya dengan kepalanya yang terus menggeleng ke kanan dan kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emmoniká Dídyma | TravisHaruto
Ficção GeralSosok pemimpin yang memiliki keinginan besar untuk melindungi keluarga yang tersisa. Namun apa daya dengan gangguan psikologis yang di deritanya sejak usianya masihlah terbilang kecil, hingga hal tersebut akhirnya menciptakan kesalahan fatal yang mu...