• Don't forget to vote for this book.
Happy reading...···
"Merasa puas?"
"Merasa sangat puas dengan apa yang telah kau lakukan terhadap adikmu sendiri?" Jaden berucap demikiam
Travis sedikit bingung dengan perkataan tiba tiba Jaden saat ini. Namun setelahnya ia segera paham dengan apa yang Jaden maksud.
"Apa maksudmu berkata seperti itu? Ah, apakah kau sudah tau sebenar nya?" Travis tersenyum miring
Jawaban Travis membuat emosi di sekujur tubuh Jaden membuncah, akan tetapi ia harus mencoba menahannya dan mendengarkan penjelasan Travis terlebih dulu saat ini.
"Cepat katakan, apa yang sudah kau perbuat terhadap Haruto?"
Seperti yang Jaden lihat, ia melihat jika Travis hanya mengabaikan pertanyaan nya dengan tangan kanan miliknya sembari memegang puntung rokok lalu menghisap nya secara perlahan.
"Saya hanya mencobanya, bukankah Haruto terlalu menarik untuk seorang pria pada umumnya? Ternyata tubuh itu terasa begitu nikmat bagiku." Travis berucap demikiam
"Badebah kau, Travis! Kau sungguh gila terhadap nya, apakah kau tak merasa bersalah setelah apa yang kau perbuat padanya?!"
"Dan kini, Haruto mengalami trauma dengan apa yang kau perbuat. Manusia sepertimu tidak akan pernah diampuni oleh Tuhan, camkan itu."
"Diamlah, kau tak akan tahu apa yang ku maksud. Lebih baik tutup mulut tak bergunamu, Jaden!" Ujar Travis
"Justru saya bertanya padamu agar tahu semuanya. Saat ini saya sadar, jika berbicara denganmu sama saja membuang waktu bagiku."
Jaden bangkit dari kursi hendak pergi dari sana, namun langkah nya terhenti saat Travis berkata demikian..
"Saya mencintai Haruto. Haruto is mine."
"Dan kau, Jaden. Don't meddle in my business!"
Jaden mengeraskan kembali rahang nya, terlihat dari raut wajahnya yang terus berubah ubah akibat ucapan yang di lontarkan dari Travis.
"Saya ingatkan sekali lagi pada pikiran anda untuk tidak menyakiti Haruto lebih lanjut. Karena, Haruto tengah mengandung anakmu, Travis!"
Travis tak tuli bahkan ia mendengar ucapan itu, lantas ia begitu terkejut. Travis mengeratkan kedua genggam tangannya kuat, apa Jaden bilang? Haruto mengandung?
Bahkan dirinya saja tak menginginkan jika akan hadirnya seorang anak, apalagi dari dalam rahim Haruto. Bagaimana ini bisa terjadi, apakah Haruto telah bermain dengan para pria lain? Mungkin saja yang dikandung Haruto bukan darah daging nya.
Setelah Jaden pergi dari ruangan miliknya, Travis segera memikirkan hal apa yang akan terjadi selanjutnya.
PRANG!!
Travis membanting seluruh barang berharga yang terletak di meja nakas dengan keras.
"Badebah kau, Travis!" Geram pada dirinya sendiri
Travis segera kembali menuju Mansion miliknya.
Saat Travis baru memasuki pintu utama, ia melihat Haruto yang tengah menontoh televisi dengan mengerjakan tugas dari sekolah nya.
Bak manusia kesetanan, Travis mendekati Haruto lalu mencengkram tangan adiknya itu dengan erat hingga terdengar rintihan yang keluar dari mulut Haruto.
"Shh.. lepas kak, sakit.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Emmoniká Dídyma | TravisHaruto
General FictionSosok pemimpin yang memiliki keinginan besar untuk melindungi keluarga yang tersisa. Namun apa daya dengan gangguan psikologis yang di deritanya sejak usianya masihlah terbilang kecil, hingga hal tersebut akhirnya menciptakan kesalahan fatal yang mu...