Hanya tentang pernikahan yang sudah diatur..
Cerita ini adalah terjemahan dari judul yang sama, maaf jika ada kata-kata yang salah, masih belajar dan mohon dimaklumi. Terima kasih.
[#1 in btsjimin : 200223]
[#3 in jirose : 060423]
[#1 in jirose : 1...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rosé POV
"Astaga! Banyak sekali hadiah ... aku tidak menyangka mereka akan memberikan sebanyak ini.." Kataku dan duduk di samping berton-ton hadiah..
"Yah, seperti yang kamu lihat .. kita berdua kaya dan tentu saja mitra bisnis kita juga kaya.. jadi apa yang kamu harapkan? Tentu saja mereka akan memberikan hadiah yang banyak dan mahal kepada kita..." Dia berkata.
"Tahukah kamu? Kamu bukan hanya playboy, kamu juga orang yang sombong...." Aku berkata dan memutar bola mataku lalu mengambil hadiah terbesar.
"Tapi itu faktanya.." Dia berkata dengan santai..
"Ughhh! Bantu aku disini saja.." Aku berkata dan mulai membuka hadiah yang lumayan besar. Lalu aku melihat Jimin membaca kartu yang ditempel di hadiah itu..
"Mr......Jeon..! Oh, dari Jeon.." Dia berseru.
"Kenapa? Kamu mengenalnya?" Aku bertanya.
"Ya, dia rekan bisnis kita... dan juga temanku.."
"Ya ya.."
Aku hanya mengangguk dan melanjutkan membuka hadiah dengan bantuan jimin.. saat kami akhirnya membuka hadiah itu, alisku berkerut..
"Bantal yang khas.... gguk itu benar-benar menggodaku.." Jimin dengan malas berkomentar sambil mengambil 4 buah bantal itu. Tapi yang mengejutkan ku, ada sebuah kotak kecil di dalamnya..
To : Park..
What the heck? Siapa yang dia maksud Park.. Namaku juga Park! Aku membukanya dan mataku menyipit melihatnya..
"Kotak kondom?" Tanyaku merasa merinding jadi aku langsung membuangnya, tepat di dada jimin..
Dia menyeringai saat melihatnya dan menatapku...
"Ingin mencoba?" Tanyanya menggoda..
"Tidak, terima kasih..." Terus terang aku berkata tanpa melihat dan membuka kado lainnya..
*
POV Jimin
Beberapa menit membuka hadiah .. Aku mendengar bel pintu berbunyi.. aku hendak keluar lalu Chaeng berbicara..
"Kamu mau kemana?..."
"Aku akan membuka pintu... kurasa pelayanmu sudah datang." Kataku lalu pergi...
Aku membuka pintu dan aku benar, pelayan sudah datang .. dan salah satu dari mereka masih muda dan seksi.. Aku tersenyum padanya dan dia tersipu..
Can I fu– nevermind...
"Pak, selamat pagi.. kita akan mulai membersihkan rumah ini" Salah satu pelayan berkata, yang lebih tua..
"Ya silahkan.. mohon bersihkan dulu lantai 2 dan 3 sebelum lantai bawah..." Kataku dan kembali ke kamar tidak mendengarkan mereka menjawab..