Hanya tentang pernikahan yang sudah diatur..
Cerita ini adalah terjemahan dari judul yang sama, maaf jika ada kata-kata yang salah, masih belajar dan mohon dimaklumi. Terima kasih.
[#1 in btsjimin : 200223]
[#3 in jirose : 060423]
[#1 in jirose : 1...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
POV Jimin
"Apa? Apa maksudmu belum selesai? Tunggu, jangan bilang kamu-"
"Apa?! Aku baru saja bilang kita belum selesai karena kita masih harus pergi ke toko bunga.. aku ingin membeli tanaman.. uhm,apa yang kamu katakan lagi?" Dia memotong ku dengan bertanya kembali. Alisku berkerut tapi aku tetap menjawabnya.
"Aku bilang ..... Apakah kamu dan Jennie yang merencanakan itu?"
"Apa? itu? Jadi maksudmu kita merencanakan itu? Hmm? Aku mungkin terlihat seperti aku tidak marah, tapi, aku sebenarnya ingin membunuh Jennie.. dan tentu saja, aku tidak marah padamu karena kamu bawakan tas belanjaku dan membiarkan aku menggunakan uangmu... terima kasih Jimin, jadi.. sekarang bisakah kita pergi?" Dia menuntut membuat rahangku jatuh mental.
Haruskah aku percaya padanya?
Oh well, tentu saja aku harus... siapa yang akan memikirkan rencana gila yang kupikirkan itu. Aku mencurigai Chae dan aku tidak seharusnya melakukannya itu.
"Baiklah, ayo pergi.." Aku diam-diam menghela nafas dan mengemudi.
"Kita lihat saja Jennie besok.." Aku mendengar dia berkata dan melihat tangannya diam-diam mengepal.
Tunggu? Apakah dia cemburu? Wow, ini bagus. Rencanaku berhasil!
*
Rosé POV
Aku pura-pura mengepalkan tanganku, berpikir semoga Jimin melihatnya. Aku hampir tertangkap lebih awal.
Oke, sekarang, aku harus bersikap seolah aku membenci Jennie... tapi bagaimana caranya? Aku dan bitch itu sangat dekat, dan tidak mungkin aku marah padanya, ditambah Jimin baru saja memberitahuku apa yang dilakukan Jennie, kenapa dia tidak menggigit jebakannya saja? Kenapa dia begitu jujur?
Aku akui, aku sangat jahat karena melakukan rencana itu, tapi itu sangat umum karena itulah aku melakukannya, mencoba menguji kejujuran dan kesungguhannya. Dan, aku gagal pada percobaan pertama, sekarang, aku harus berpikir apa rencana aneh selanjutnya.
Jennie, Lisa dan Jisoo... semoga bisa membantu..
Beberapa saat aku mendengar Jimin memanggilku, aku kemudian baru menyadari bahwa kami ada di sini di toko bunga.
"Kamu terlalu banyak berpikir, apa itu Jennie? Apa kamu marah padanya?" Dia mengalihkan perhatian.
"Siapa yang tidak.." Kataku dan keluar sendiri. aku harus berakting sepenuhnya dan membiarkan dia melihat kemampuan aktingku. Yah, aku benci memberitahu Jennie dulu tentang itu.. nanti. Aku kemudian melirik Jimin dan aku bisa melihat kelelahan di matanya, dia kemudian tersenyum melihatku menatapnya. Aku merasa bersalah.
Beberapa menit berlalu, akhirnya aku selesai memilih benih tanaman masa depanku. Aku kemudian bertanya apakah toko menerima kartu kredit dan meraka mengiyakan. So, aku menggunakan uang Jimin lagi.