Hanya tentang pernikahan yang sudah diatur..
Cerita ini adalah terjemahan dari judul yang sama, maaf jika ada kata-kata yang salah, masih belajar dan mohon dimaklumi. Terima kasih.
[#1 in btsjimin : 200223]
[#3 in jirose : 060423]
[#1 in jirose : 1...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rosé POV
Seluruh sistemku terguncang melihatnya benar-benar di sini. Dia sedikit menggedor pintu gerbang sambil dia menatapku memohon.
"Chae, baby.. buka ini.."
"KENAPA KAMU DI SINI!?" Aku berteriak padanya, hampir menangis.
"Aku akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, jika kamu tidak membuka ini, aku akan melompat dari pagar!" Katanya masih menggoyang-goyangkan gerbang. Aku menggelengkan kepalaku.
"Tidak..." Jawabku sambil menghentikan air mata yang terbentuk. Saat itu aku melihatnya memegang kursi dan hendak memanjat pagar, mataku terbelalak kaget, dia benar-benar serius. Lalu, akhirnya dia masuk.
Aku segera menarik kedua gadis itu ke dalam dan mengunci pintu saat aku melihatnya berlari ke arahku. Jantungku berdetak kencang dan dia menggedor pintu.
"Chaeyoung! Tolong buka!"
"Ya ampun, kita tidak seharusnya berada di sini.." Seru Nayeon dan menunjukkan sedikit ketakutan.
"Maaf... kalian sungguh tidak mengerti situasi saat ini." Jawabku dan menarik napas dalam-dalam, dia masih mengetuk pintu.
"Chae.... I love you... Aku tidak pernah bisa melakukan apa yang kamu pikirkan, aku sudah berubah.. please dengarkan.." Aku mendengarnya, yang membuatku meneteskan air mata. Aku menutupi wajahku dan menangis di telapak tanganku. Aku hanya merasakan tangan mengusap punggung dan bahuku.
Beberapa saat, ketukan itu menghilang, dia tidak berbicara. Aku bisa merasakan kehadirannya tertinggal di tempat itu. Aku hanya menghela nafas, dan memeluk gadis-gadis itu. Tapi mataku kemudian melihat hank masuk dari pintu belakang......
Dengan Jimin di belakangnya ...
"Kita benar-benar harus pergi... ayo Nayeon unnie."
"Kenapa kamu di sini?!" Aku berteriak padanya, matanya sekarang berkaca-kaca.
"Kenapa kamu tidak mau mendengarkan?"
"Karena aku melihat apa yang kulihat!"
"Bahkan jika kamu tidak tahu cerita sebenarnya? Kamu hanya akan menilaiku kemudian meninggalkanku? Chae..." Dia mencoba mendekatiku tapi aku menjauh.
"Jangan...." Aku merasakan air mataku mengalir.
"Dengar, Mina pada hari itu menaruh obat tidur di kopi ku, aku serius akan bertemu dengan Namjoon hyung, kamu dapat melihat pesannya beberapa saat sebelum kamu melihat aku saat itu. Dan ketika aku mulai menyesap kopi, Tiba-tiba aku merasa seluruh duniaku berputar, jadi aku menyandarkan punggungku, tapi kemudian Mina melompat ke pangkuanku, lalu kamu datang, kamu salah paham semuanya.. tolong percaya padaku.."