Hanya tentang pernikahan yang sudah diatur..
Cerita ini adalah terjemahan dari judul yang sama, maaf jika ada kata-kata yang salah, masih belajar dan mohon dimaklumi. Terima kasih.
[#1 in btsjimin : 200223]
[#3 in jirose : 060423]
[#1 in jirose : 1...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jimin POV
"Apa kau bercanda Jimin?!" Dia bertanya dengan sangat kaget dan kesal, aku hanya tersenyum menggoda padanya dan kembali fokus ke jalan.
"Apa yang akan aku lakukan dengan sekotak kondom Jimin!! Dasar brengsek!" Dia berteriak dan membuka jendela lalu membuang kotak itu.
"What the hell!" Aku pura-pura shock meskipun aku tidak membutuhkannya lagi. Aku puas dengannya.
"Mesum!" Dia membalik rambutnya dan memutar matanya ke arahku sebelum dia menyilangkan tangannya, aku hanya tertawa melihat tindakan istriku.
Tapi tiba-tiba muncul ide lagi, aku pelan-pelan aku ambil remote dari saku kiri dan tekan tombol 'slow'. Ya, itu adalah remote vibrator yang dikendalikan dari jarak jauh, dan coba tebak di mana vibrator itu sendiri.
"Astaga!" Aku mendengar Chaeyoung terengah-engah, membuatku tertawa dan mengklik yang 'cepat'. Aku melihat matanya melebar sebelum dia menatapku dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.
"Yes, baby?" Aku bertanya dengan serius.
"J-Jimin.. Aku tahu kamu melakukan sesuatu!" Dia hampir mengerang mengatakan itu..
"Kenapa? Apa yang terjadi?" Aku pura-pura prihatin dan memegang bahunya, lalu aku menghentikan mobil di tepi jalan.
Dia kemudian menarik tanganku dan memegangnya erat, lalu dia mulai gemetar dan erangannya menjadi lebih keras. Keringatnya juga terlihat di dahinya.
"Sialan kamu.. ji.. Jimin.. ah~ aku datang!" Dia mengerang kemudian hanya beberapa detik, dia bernafas lega, kurasa dia sudah datang.
"Jimin, aku tahu ada sesuatu di celana dalamku.. dasar sialan-"
"Cobalah memakiku lagi dan kamu akan lihat baby" Aku menyeringai dan menunjukkan remote padanya, dia mencoba untuk mengambilnya tapi aku menolak dan mematikannya.
"Lebih baik kamu tidur baby" Kataku dan bersandar lebih dekat untuk menciumnya. Lalu aku menyelipkan tanganku ke pahanya dan masuk ke dalam untuk menyentuh basahnya, sebelum aku menjauh dan menjilat tanganku, membiarkan dia melihatnya tentu saja.
Dia hanya terengah-engah sebelum dia menutupnya dan berkata.
"Aku membencimu Park Jimin.." Aku hanya tersenyum dan mengambil mawar putih di kursi belakang dan meletakkannya di pangkuannya, dia membuka matanya dan setelah melihat itu, matanya melebar lalu dia menatapku, seperti sangat terkejut.
"Maaf ya? Aku hanya ingin mencobanya... kamu istirahatlah sebentar baby" Kataku, lalu aku mencium pipinya dan menyalakan mesin.
———
"Pil tidur? Di mana?" Aku berbisik saat aku bertanya pada Jungkook di telepon.
[ahh Hyung! Sudah kubilang, itu ada di dalam tas yang kuberikan padamu kemarin!] Dia mengejek.