Jimin POV
Aku masih tidak bisa melupakan kejadian tadi, Chaeyoung membuatku sangat gugup dan khawatir.
Aku masih ingat bagaimana sentuhan lemahnya memegang tangan ku ketika dokter hendak menyuntikkan anestesi padanya, dia sangat kesakitan. Aku bisa melihat air matanya mengalir, rintihannya samar, hingga dia perlahan menenangkan diri.
Melihat bagaimana perutnya teriris setengah, terasa sangat menyakitkan bagiku, meskipun aku tahu dia tidak akan merasakannya. Matanya terkunci padaku dan tangannya mencengkeram pergelangan tanganku. Butuh waktu hampir satu jam untuk melakukan operasi caesar dengan aman.
Dan saat aku mendengar tangisan pertama bayi kami, memberi aku kehormatan untuk menjadi seorang ayah. Tapi, saat itu juga, cengkeraman Chaeyoung mengendur. Kemudian, aku baru tahu bahwa dia pingsan.
Saat ini, aku di sini di samping tempat tidurnya, menunggunya bangun.
"Chaeyoung, please bangun sekarang, aku minta maaf telah membuatmu seperti itu... Please, bangun."
Aku mencium tangannya dan meletakkan telapak tangannya di pipiku.Tak lama, seorang perawat datang menggendong bayi. Jadi aku berdiri,
"Mr. Park, ini bidadari kecilmu yang sehat, aku akan membawanya kembali nanti untuk tindak lanjut"
Lalu dia menyerahkan putri ku kepadaku. Entahlah tapi melihat wajahnya, membuatku merasa sangat bangga, aku resmi menjadi seorang ayah. Kebahagiaanku tidak bisa dijelaskan.Aku menatap wajahnya, jujur saja aku sedikit gugup, ini pertama kalinya aku memegang bayi yang baru lahir.
"Hai, my angel." Aku berbisik padanya,
"Aku sangat bahagia sekarang, daddymu sangat senang akhirnya melihatmu."
Aku tersenyum melihat dia tersenyum padaku. Dia memiliki bibir dan hidung Chaeyoung, dan matanya mungkin milikku karena aku bisa melihatnya agak kecil tapi aku tidak yakin, dia masih bayi."Lihat, mommymu masih tidur, dia mengalami kesulitan saat melahirkan mu ..."
Senyum di wajahku tidak bisa dihapus, putriku membuatku sangat bahagia.
Aku meraih tangan mungilnya menggunakan jari telunjukku dan dia mengenggamnya.
"Jimin, kenapa kamu menangis?"
Suara Rosé langsung masuk ke telingaku.
"Kamu menangis." Katanya lemah, dan aku baru sadar aku benar-benar menangis. Apa ini air mata kebahagiaan?"Apakah itu bayi kita Jimin?"
Dia bangun dan duduk."Ya, baby- Tunggu, duduk perlahan."
Aku langsung berkata. Aku perlahan menyerahkan putri kami, dan saat itu aku melihatnya menangis."Bayi kecilku ..."
Dia mencium keningnya, dan melihat mereka bersama membuatku bahagia."Dia sangat cantik kan, Jimin?"
Matanya terpaku pada bayi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Love
RomanceHanya tentang pernikahan yang sudah diatur.. Cerita ini adalah terjemahan dari judul yang sama, maaf jika ada kata-kata yang salah, masih belajar dan mohon dimaklumi. Terima kasih. [#1 in btsjimin : 200223] [#3 in jirose : 060423] [#1 in jirose : 1...