Hanya tentang pernikahan yang sudah diatur..
Cerita ini adalah terjemahan dari judul yang sama, maaf jika ada kata-kata yang salah, masih belajar dan mohon dimaklumi. Terima kasih.
[#1 in btsjimin : 200223]
[#3 in jirose : 060423]
[#1 in jirose : 1...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rosé terbangun karena air kencingnya sudah ingin keluar. Jadi dia buru-buru pergi ke kamar mandi sambil memegang kewanitaannya mencegahnya keluar sendiri, dia mengetuk pintu untuk mencari tahu ada seseorang di dalam atau tidak.
Di sisi lain, Jimin dipenuhi gelembung-gelembung sejak dia mandi, tiba-tiba dia mendengar ketukan keras. Seperti ingin mendobrak pintu.
Mungkin itu Rosé. Dia pikir..
"Apa?" Dia bertanya dengan lembut karena mungkin Rosé akan menanyakan sesuatu padanya.
Rosé sudah marah karena dia benar-benar ingin buang air kecil dan ada seseorang di dalam. Dia dengan tidak sabar menendang pintu.
"Fuck you Park Jimin!" Dia berteriak dan pergi ke kamar lain yang ada kamar mandi juga.
Dan saat Jimin mendengarnya, alisnya berkerut dan membuat nya bingung dipanggil dengan nama seperti itu.
Dia membuka pintu hanya menampakkan kepalanya saja tapi dia tidak menemukan siapapun di luar. Jadi dia tutup kembali dan melanjutkan mandi.
"Wanita yang aneh" Dia bergumam.
*
Rosé POV
Akhirnya aku menyelesaikan urusanku. Aku memutuskan untuk mencuci muka terlebih dahulu dan sikat gigi karena aku melihat sikat gigi baru yang belum dibuka di sini ... sebelum kembali ke kamar untuk mengambil jubah mandi.
Aku benci Park Jimin itu! Seriously.
Ketika aku menanggalkan pakaianku dan memakai jubah, Jimin keluar dari kamar mandi. Dia tersenyum melihatku jadi aku menatapnya sebentar sebelum pergi ke kamar mandi yang dipakainya tadi.
"Apa ada masalah?" Dia bertanya dan menarik pergelangan tanganku.. mataku otomatis turun ke abs nya..
ohh.... Kenapa aku tertarik dengan ini..? Astaga!
"Tidak ada apa-apa.." Kataku dan menarik kembali pergelangan tanganku tapi dia menariknya kembali..
"Apa?" Dengan malas aku menghadapinya..
Tapi, alih-alih berbicara, dia malah menciumku. Dia kemudian menarikku lebih dekat dan dia melingkarkan tanganku di lehernya, aku tidak tahu tapi aku tidak mengeluh. Dia kemudian berhenti dan menatapku.
"Kenapa kamu tidak membalas?" Dia berkata, jadi aku memutar mataku padanya lalu mendorongnya dan masuk ke dalam kamar mandi.
"Aku masih ingat bagaimana kamu memanggilku bebek jelek...!"
*
Jimin POV
Aku tersentak saat dia menutup pintu sekeras itu.
Serius, apa masalahnya?
Aku memutuskan untuk memilih baju karena aku akan tinggal di rumah untuk hari ini. Biasanya, ketika hari-hari biasa, aku akan hang-out dengan teman-temanku dan clubbing lalu bercinta dengan gadis disana.. tapi, hari ini merasa ingin dirumah saja.