5. Sesuatu akan terjadi lagi

2.3K 131 0
                                    


Rencana jahat akan selalu gagal.
_Rasat_


Sekar masuk ke kelasnya dengan langkah kaki terburu-buru, tiba-tiba Clara menyelonong menubruk bahu Sekar membuat Sekar sedikit terhuyung. Untungnya Sekar dengan segera berpegangan pada pintu.

"Sory Sekar, sengaja soalnya, makanya kalo jalan itu lihat yang bener, gunain matanya, jangan cuma lihat hantu doang bisanya." Filsa yang berada di samping Clara tersenyum miring.

"Punya mata kok nggak berguna." Sahut Filsa dan Sekar hanya menatapnya tajam.

Sekar tak memperdulikan ucapan Filsa dan Clara, Sekar hanya diam lalu berjalan kembali.

Sekar berjalan menuju ke sebelah kiri , letak kelas Damar, ia menunggu Damar keluar dari kelasnya.

Hingga Damar keluar, Sekar langsung menarik pergelangan tangan Damar lalu membawanya ke suatu tempat yang tidak ada satupun orang di sana.

"Sekar lo bawa gue ke mana?" tanya Damar bingung.

Hingga mereka terhenti di suatu tempat yang sepi dan tidak ada siapapun di sini. Sekar duduk di ikuti Damar yang duduk di sampingnya. Taman belakang sekolah.

Hening tidak ada percakapan diantara mereka berdua, mereka sama-sama menatap kosong ke arah depan.

"Kamu tadi malam baik-baik aja kan Mar?"
Celetuk Sekar membuat Damar menatapnya dari samping.

"Ouh iya, gue ketemu sama setan Kar, setanya serem banget, gue nggak nyangka bisa ketemu sama mahluk kayak gitu, sumpah matanya itu merah banget terus melotot ke gue Kar,dan kukunya panjang banget Kar."

"Hati-hati Mar."

"Apa lo tau setanya Kar?"

Sekar menggeleng, ia tidak akan memberi tahu kepada Damar.

"Padahal gue nggak pernah bunuh orang, baru pertama kali nih gue ngalamin hal kayak gini Kar."

"Ouh iya, gue juga mimpi buruk Kar, baru kali ini gue mimpi kayak orang mati."

Sekar menoleh menatap Damar yang sedang menatapnya.

"Gue mimpi, setan itu dateng ke gue lagi Kar, gue udah baca doa tapi gue nggak tahu kenapa gue bisa mimpi kayak gitu, gue nggak bisa gerakin badan gue, sama mulut gue."

"Mimpinya gimana?"

"Gue di kejar sama setan itu Kar, dan dalam mimpi gue itu semuanya gelap nggak ada cahaya sama sekali, yang bisa gue lihat yaa cuma setan itu doang."

"Terus pas gue di cekik lagi, tiba-tiba cahaya datang dan terang banget, terus setannya itu ngelepasin cengkeramannya dan lo tahu yang nolongin gue siapa?"

"Kakek-kakek Kar, dia nggak bilang apa-apa sama gue.."

"Apa Kakek?"

"Iya dan gue bangun-bangun ternyata udah jam lima subuh, padahal gue ngerasa mimpi itu kayak sebentar Kar, tapi kenapa bisa selama gitu yaa?"

"Dan gue jatuh sadar, dan gue udah tidur tengkurap di lantai!"

Apa mungkin itu Kakek?

"Mar, aku minta kamu pake gelang ini, jangan pernah lepas ini dari tangan kamu."

"Gelang?"

"Iya, jaga baik-baik gelang itu."

Damar menatapnya aneh karena tiba-tiba Sekar memberikannya gelang.

"Tapi buat apa Kar gelangnya?"

"Kamu suka kan sama desainnya, jadi Ibu kasih ini buat kamu."

"Ou iya bilangin makasih ya Kar, gue emang suka banget sama warnanya."

RASATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang