31. Alvian Adiansyah

1.3K 94 1
                                    


     Tatapan tajamnya seolah tahu Sekar bisa   melihat.

_Rasat_

^^^

Mereka sampai di sebuah rumah yang hanya berdinding bambu yang dianyam.
Mereka berdua turun dari mobilnya lalu berjalan menuju ke arah rumah tersebut.  Mereka berdua berjalan menuju ke arah rumah itu. Disampingnya ada sebuah pohon mangga yang besar membuat halaman rumah kotor akibat daun yang keringnya yang berjatuhan.

Ayunan kayu di pohon mangga sedikit bergoyang seperti menyambut kedatangan mereka.

"Kamu yakin ini rumahnya Cla?" tanya Sekar ragu karena terlihat dari rumahnya yang sudah rusak.

"Yakin, orang gue dulu pernah nganterin dia pulang ke sini, karena gue kasian sama dia."

"Nganterin?"

"Iya, jadi gini,"

---

Clara mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, di sana terlihat seorang gadis yang memakai seragam sepertinya sedang di tarik-tarik oleh dua orang laki-laki.

Clara yang kasihan pun turun dari mobilnya dan berteriak supaya mereka berhenti.

"Woy! Tolong! Ada penculik!"

Dua lelaki tersebut yang hendak membawa Audy lari terbirit-birit. Clara langsung berlari menghampiri Audy yang terlihat ketakutan.

"Lo nggak papa kan?"

"Aku nggak papa, makasih banyak Kak, udah nolongin." Ucap Audy sambil tersenyum tipis.

"Gue anterin pulang aja yaa, gue takut lo kenapa-napa lagi."

"Ta-tapi-"

"Udah ayok naik!"

---

"Jadi gitu ceritanya gue nganterin dia."

Sekar menganggukan kepalanya pelan mengerti.

"Tapi kenapa kaya rumah nggak pernah di tempatin yaa? Lihat udah berdebu." Sekar memegang sedikit kayu yang sangat berdebu.

"Iya juga sih tapi coba aja dulu, kali aja memang ada orang di dalam."

Sekar menganggukan kepalanya pelan dan berjalan ke arah pintu. Sekar mengetuk-ngetuk pintu. Namun tidak ada jawaban sama sekali.

Tok!

Tok!

Tok!

"Assalamualaikum!"

"Nggak ada orang kali Kar, apa jangan-jangan mereka udah pindah yah?"

"Cari siapa?"

"Astagfirullah kaget!" Clara mengelus dadanya ketika melihat seorang nenek tua sudah berada di belakangnya. Rambutnya yang putih mengingatkan Clara pada film horornya.

"Apa benar ini rumahnya Audy Nek?" Sekar beralih bertanya.

"Iya, tapi dulu, dan sekarang sudah pindah orangnya."

"Pindah kemana yaa Nek?" Sahut Clara.

"Setahu Nenek di jalan Mangga nggak
jauh dari sini."

"Ouh gitu yaa, yaudah makasih yaa Nek, kita pamit pergi dulu."

Nenek tersebut menganggukan kepalanya pelan lalu pergi kembali dan masuk ke rumahnya. Clara dan Sekar menghela nafas panjang.

"Gue kira tadi hantu nenek-nenek Kar!"
Sekar hanya menggelengkan kepalanya.

RASATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang