Pembunuh sebenarnya._Rasat_
^^^
Pagi ini, Sekar berangkat seperti biasa ke sekolah bersama dengan Clara. Clara juga terlihat sedang memainkan ponselnya dan duduk di atas kap mobil, seperti biasa. Clara mematikan ponselnya lalu bertanya kepada Sekar "Udah siap?"
Sekar menganggukan kepalanya pelan.
Mobil Clara melaju menuju ke arah sekolah.
Baru setengah perjalanan mereka di kejutkan dengan lagu kesukaan Audy yang tiba-tiba terputar dengan sendirinya.Aku mencintaimu sampai mati
Aku menanti hadirmu di sini
Sampai kamu menjemputku
Dan kau mengatakan saatnya kita pergi
Kita akan berdua bersama
Di dunia yang sama
Kita akan pergi
Kita akan pergi
Selamanya
"Lagu sialan!" kesal Clara lalu mematikannya, gara-gara lagu itu juga mereka berdua hampir kecelakaan.
Sekar hanya menghela nafas panjang.
Lima belas menit kemudian kini mereka sudah sampai di sekolah. Banyak siswa-siswi yang menyingkir ketika mereka berdua lewat.
Lihat kan, baru aja sebulan udah ada orang yang meninggal lagi
Dan semua itu gara-gara pembawa sial itu
"Cla?"
"Biarin aja mereka, udah nggak usah di dengerin lagi."
"Ouh iya lo belum tau yaa kalau, ada anak kelas dua belas IPS satu itu ada yang jatuh dari tangga rumahnya sendiri yaa?"
"Apa?!"
Clara tidak menjawabnya lagi, mereka berdua masuk ke dalam kelasnya lalu duduk di kursi masing-masing.
"Iya, namanya Nabila caleysa kalau nggak salah."
"Nabila?"
"Iya dia, jatuh dari tangga rumahnya dan ditemuin sama pembantunya di jam empat pagi."
"Ouh iya dia juga salah satu temennya
Bella Kar."Sekar menatap kosong ke arah depan, ia harus segera mencari tahu sebenarnya apa yang mereka semua sembunyikan.
"Mereka semua menyembunyikan sesuatu Cla."
***
Hari demi hari semakin berlalu, sudah seminggu semenjak Nabila pergi. Sekar dan Clara berniat menemui salah satu sahabat Bella dan Nabila.
Sekarang ketiganya sedang berada di satu gudang yang lain yang berada di SMA Dwidaya setelah pulang sekolah.
"Jadi apa yang lo berdua mau tanyain?" tanyanya duduk sambil menatap kosong ke arah depan.
"Tentang Audy." Jawab Clara.
Namanya Carissa Putri Triya, mereka bertiga masuk ke dalam kelas yang sama, IPS satu. Carisa merupakan orang yang cuek diantara mereka berdua. Gadis yang se lalu mengikat rambutnya.
"Gue nggak tau."
"Jangan berbohong, kalian bertiga menyembunyikan sesuatu!"
Sekar tidak berbicara, ia hanya memperhatikan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASAT
HorrorDia hilang sejak satu tahun yang lalu dan sekarang kembali untuk menyelesaikan semuanya yang belum sempat terselesaikan. Dendam yang mendalam. "A-aku ber-sumpah akan melihat ka-alian mati seperti ku" Ucapnya dulu dengan menatap tajam yang berdiri di...