7. Sosok di Kantin

2.1K 123 0
                                    


Selamat membaca :O

Dia dianggap gila dan tidak ada.

_Rasat_

^^^

Mobil abu-abu milik Sekar terhenti di depan gerbang sekolah. Sekar turun dari mobilnya setelah berpamitan kepada Sedayu. Sekar berjalan masuk ke dalam sekolah dengan raut wajah yang seperti biasanya. Seperti biasa akan ada kata-kata hujatan untuknya.

Orang gila datang!

Orang gila!

Masih niat sekolah di sini juga dia?

Patung berjalan

Mayat hidup

Segitunya sakit sampe mukanya selalu pucet

Dia bukan sakit, dia itu cuma akting pake bedak biar dapat perhatian

Pembawa sial anjing!

Kuncinya cuma satu, pisahin Damar dari Sekar

Sindiran itu, meskipun mereka berbisik pun Sekar tetap saja akan mendengarnya. Sekar melanjutkan langkahnya kembali.

"Sekar!"
Sekar berbalik menatap siapa yang memanggilnya.

Damar datang dengan nafas yang terengah-engah karena berlari. Ia menunduk sambil mengatur nafasnya.

"Damar mau aja sih kayak cewek modelan Sekar, dia itu gila Mar!" ucap salah satu gadis yang berdiri di sana.

"Lo yang gila!" Damar berujar dengan santai lalu segera menarik lengan Sekar untuk pergi dari sana.

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju ke arah ruang kelas mereka. Sekar berjalan menunduk, sedangkan Damar bertanya sesekali menoleh ke arah Sekar.

"Kar, luka aku sembuh Kar, udah nggak kerasa sakit lagi." Sekar meresponya dengan anggukan.

"Makasih yaa, kamu udah obatin aku."
Sekar menganggukan kepalanya.

"Kar nanti mau ke perpustakaan lagi?"
Sekar menggeleng.

"Ke kantin yok, sekali-kali, kamu kan nggak pernah ke kantin."
Sekar menggeleng pelan.

"Ta-"

"Sekali aja Kar, nggak usah takut, ada aku, kalo ada yang jahatin kamu , ada aku Kar."

Sekar menghela nafas lalu segera mengangguk pelan. Sekar khas ia tidak bisa memakan makanannya karena melihat mereka yang bentuknya membuatnya ingin muntah.

***

Damar sudah stay di depan kelas Sekar, menunggu Sekar keluar dari kelas dengan duduk di pendopo depan kelas Sekar.

Clara dengan Ardan sedang mengobrol pasal kejadian kemarin di toilet. Sekar sedang membereskan buku-bukunya di meja lalu memasukkannya ke dalam laci.

"Maaf kemarin aku ninggalin kamu, aku ada urusan mendadak, kata Filsa kamu udah pulang."

Clara terdiam mendengarnya, apa mungkin Filsa yang melakukannya.

"Hah?! Tapi, Filsa kenapa dia nggak bilang apa-apa sama aku."

Filsa langsung menyerobot masuk ke dalam kelas, ia tampak khawatir dan terburu-buru.

"Sa, kenapa lo bilang gue udah pulang duluan kemarin?"

"Sory Sa, gue nggak liat lo dimana mana, gue udah cari lo kemana mana, gue juga ada acara mendadak di rumah, jadi, gue bilang lo udah pulang aja, sory ya Cla."

RASATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang