39. Sebuah hutang

1.3K 74 0
                                    


Awal semuanya terjadi

_Rasat_

^^^

Gadis dengan rambut hitam panjang sebahu tersenyum mengingat nilainya yang selalu tinggi.

Belajarnya selama ini ternyata tidak sia-sia selama ini. Ia akan terus mempertahankan nilainya, ia kelak ingin menjadi orang yang sukses dan membuat bangga orang tuanya.

Namun ketika sampai di parkiran, ia tidak sengaja menabrak mobil putih milik seseorang hingga lecet.

Badannya mulai gemetar ketika melihat seseorang keluar dari mobil dengan menatap tajam ke arahnya.

"Woy! Lo bisa naik sepeda nggak sih! Mobil gue lecet nih, dikira murah apa harga mobil!" Bentakan itu membuatnya semakin gemetar ketakutan.

Seseorang perempuan menggebrak kap mobilnya hingga membuat Audy tersentak.
Yang bisa ia lakukan pun hanya menunduk takut.

"M-maaf saya nggak sengaja."

"Enak aja lo minta maaf, ganti rugi dong, gampang banget cuma minta maaf."

"T-tapi saya nggak punya uang buat ganti rugi."

Seorang cewek dengan wajah cantik menarik kerah baju Audy membuat ketakutan Audy menjadi jauh lebih besar.

"Nggak punya uang yah?! Heh miskin!"

Audy ingin menangis di bilang seperti itu, dia memang miskin tetapi ia sedang berusaha. Kedua gadis yang juga sama cantiknya juga menatap Audy sinis kecuali salah satunya hanya menatapnya datar, ketiga temannya tidak memakai ikat rambut, tapi ia sendirian dengan rambut berkuncir kuda.

"Kelas berapa lo di sini?"

"K-kelas sepulu IPA satu."

"Ouh adik kelas ternyata." Bella terkekeh senang.

"Dia yang katanya jenius sama
pinter bukan sih?" tanya orang yang menatapnya sinis.

"Ouh itu lo ternyata!" seru Bella.

Audy mengira pasti ini adalah kakak kelasnya yang kaya raya. Terlihat dari penampilan mereka yang tasnya juga bermerek. Dan sepatu mereka yang bagus.

"M-maaf Kak."

Nabila mendekati Bella dan berbisik di telinganya "Bel, gimana dia kita buat jadi pembantu kita, lumayan lah buat bantu-bantu."

"Ide bagus."

"Oke gue nggak jadi minta ganti rugi deh, lo cukup jadi Babu gue aja gimana?" Bella yang menawarkannya.

"A-apa Kak?"

"Lo tuli yaa, lo cukup jadi Babu gue aja sampai lo naik kelas sebelas."

"T-tapi Kak, itu lama."

"Yaudah kalau lo nggak mau jadi Babu gue yaa , lo harus siap kalau lo nggak punya rumah."

"J-jangan Kak."

"Yaudah tinggal jawab iya apa susahnya!"

"I-iya Kak."

"Oke nanti lo harus ke kelas IPS 1 istirahat nanti, kalau lo nggak dateng, lo habis sama gue! Ngerti?!"

"I-iya Kak."

***

Empat gadis tengah menuju sebuah club malam dan bersama dengan seorang gadis yang menatap mereka takut-takut.
Sedangkan tiga gadis tersebut tertawa bersamaan.

"Kak ini tempat apa yaa Kak?" saat mereka berempat sedang berada di depan.

"Udah lo nggak usah banyak nanya! Lo mau hutang lo lunas kan?!"

RASATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang