14. Kelabu

1.7K 92 0
                                    

  Warna abu selalu saja memenuhi fikiranku

                         _Sekar Rahayu_

Sekar berjalan keluar dari kelasnya, perasaannya sedari tadi gelisah, entah apa yang membuatnya seperti itu. Tapi jika sudah seperti itu, pasti ada sesuatu yang terjadi. Damar sedang memainkan ponselnya di depan kelas Sekar. Ia mendongakan kepalanya melihat Sekar lalu tersenyum dan memasukan ponselnya di saku celananya.

"Pulang bareng aku yaa." Pinta Damar yang sedang bersandar di dinding.

"Bentar, aku bilang Ibu."

Sekar mengetikan pesan untuk ibu Sedayu, setelah selesai ia langsung memasukan ponselnya ke dalam tas.

Setelah selesai mereka berdua berjalan beriringan menuju ke arah parkiran.
Saat tiba di parkiran Sekar merasakan firasat buruk yang akan terjadi. Sekar dapat melihat Clara masih berada di parkiran sendiri, Sekar tidak melihat ada Ardan di sana dan juga tidak ada Filsa ada di sana.

Sekar berhenti sejenak, memperhatikan Clara yang sedang memainkan ponselnya. Lalu Clara beranjak pergi berlalu dari sana. Biasanya Clara selalu pulang awal bersama dengan Ardan.

"Mar! Ikutin Clara, yang tadi baru aja pergi!"Celetuk Sekar dengan perasaan gelisah.

Damar yang masih bingung pun hanya menautkan alisnya tidak tahu.

"Ngapain Kar?"

"Udah ayo cepetan!"

Mau tak mau Damar langsung melajukan motornya mengikuti mobil taxi meskipun ia masih bingung apa yang ingin Sekar lakukan.

Sekar menepuk bahu Damar membuat Damar berhenti menepikan motornya. Mereka berdua sampai di depan toko buku yang sangat besar.

"Ngapain Kar ke toko buku?" tanya Damar bingung yang sedang memperhatikan toko buku yang besar di depannya.

Sekar masih diam tidak menjawab pertanyaan Damar. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya sosok Clara muncul keluar dari toko, Clara berdiri di depan toko buku. Clara langsung pergi dari area sana, untungnya ia tidak melihat ada Damar dan Sekar di sini.

"Ayo Mar! Kejar dia lagi!"

Damar dan Sekar sampai di perempatan jalan, mereka kehilangan jejak mobil tersebut. Lampu hijau menyala, Damar langsung pergi dari sana, kini mereka berdua sedang berada di pinggir jalan.

"Kita kehilangan jejak Kar!" ujar Damar yang masih mencari-cari sosok Clara.

Sekar pun tampak sama, firasatnya mengatakan kalau ada sesuatu yang akan terjadi pada Clara. Entahlah yang pasti nyawa Clara dalam bahaya. Warna Abu itu semakin pekat.

"Kamu masih mau jalan lagi?" tanya Sekar karena mungkin Damar akan kelelahan.

"Ayo kita cari lagi."

"Yaudah ayo."

Sekar naik ke atas motornya Damar lagi, Damar melajukan motornya kembali mengikuti jalan.

Saat sedang memperhatikan ke depan, Sekar menolehkan kepalanya ke kiri.
Matanya membola ketika melihat kerumunan di sana. Orang-orang entah mengerubungi apa di tengah jalan sampai seramai itu.

RASATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang