17. Populer

1.6K 89 0
                                    

Buku itu tahu tentangku.

_Sekar_

^^^

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring, Sekar masih diam di tempat duduknya. Sedangkan telinganya tak sengaja mendengar obrolan Clara dan Filsa.

"Gue kemarin di rumah sakit, ngalamin hal yang serem pas tengah malem."

Satu alis Filsa tertarik satu," apa?"

"Gue keluar tengah malem dan-"

"Lo ngapain keluar tengah malem Cla?!"

"Gue bosen lah." Filsa hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Terus Lo ngalamin hal serem yang kaya gimana?"

"Gue ketemu arwah anak kecil."

"Nggak usah ngaco Lo! Masa Lo bisa lihat arwah sih?!"

"Gue serius, gue nggak bercanda Sa!"

"Udahlah, nggak ada yang namanya arwah, Lo kan masih sakit, mungkin aja itu cuma halusinasi Lo aja."

"Nggak mungkin! Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri."

"Udahlah, ayo ke kantin."
Filsa beranjak dari tempat duduknya diikuti Clara yang berdecak dan menghela nafas.

Sepeninggal Clara dan Filsa, Sekar beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju ke arah perpustakaan.

Setelah sampai di perpustakaan, Sekar melangkah masuk ke dalam, baru saja tiba di pintu masuk, atmosfer dalam ruangan perpustakan berubah menjadi dingin seketika.

Sekar tetap melangkah masuk ke dalam, tangannya tertarik mengambil buku bersampul cream dengan sampul yang sudah usang dan berdebu.
Tidak ada judul di depan bukunya, hal inilah yang membuat Sekar tertarik untuk membacanya.

Sekar membuka lembaran pertama yang berisi kata-kata seperti

Sekar Rahayu, namanya.

'Kamu sama dengan lainnya, tapi matamu berbeda dengan yang lainnya.'

Jantung Sekar berdegup dengan kencang, bagaimana bisa buku ini mengetahui tentangnya, tangannya membuka lembaran baru,

Ada sepasang mata yang selalu menatapmu
Dia menginginkan kamu segera mati

Alis Sekar terpaut bingung, apakah Nyai Wasista yang menginginkannya mati?

Brak!

Pintu perpustakaan tiba-tiba tertutup dengan sendirinya. Buku-buku berjatuhan ke lantai begitusaja, lampu didalam perpustakaan juga padam seketika.

Hawa dingin langsung menyelimuti ruangan perpustakaan. Sekar menatap ke arah sekelilingnya, tiba-tiba satu tangan berwarna pucat menggenggam tangan Sekar membuat Sekar terperanjat. Ketika Sekar terperanjat, tangan pucat pasi tersebut hilang entah kemana.

Buku-buku kembali ke tempat semula dan lampu di dalam perpus sudah menyala kembali.

Bersamaan dengan itu pintu perpustakaan terbuka menampilkan Damar yang menghela nafas lega.

"Aku cariin kamu dari tadi, ternyata kamu di sini?"

Sekar menganggukan kepalanya pelan dan berjalan ke tempat duduk.

Damar menghampri Sekar namu terhenti ketika melihat sepucuk kertas usang tergeletak di lantai.

Damar mengambilnya dan membuka kertas tersebut, alisnya terangkat satu ketika membacanya, tulisan darah?

Populer

Damar menghampiri Sekar yang sedang membaca buku berwarna hijau dan di sampingnya ada buku bersampul coklat yang sudah usang.

RASATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang