41. Akhir

2.5K 112 30
                                    

Semuanya belum berakhir sepenuhnya.

_Rasat_

^^^

Sorenya, Sekar menatap kosong ke arah buku yang ada di depannya, setelah Carrisa dinyatakan tewas dan mati di tempat, Sekar sama sekali tidak bisa tenang. Ia masih tidak menyangka kalau mereka bertiga yang melakukannya.

Apalagi Rino yang sudah mengetahui bahwa mereka bertiga yang membunuhnya
pantas saja Audy menyebutnya sebagai pembunuh.

Sekar menghela nafas panjang, lalu ia menidurkan tubuhnya di atas ranjang dan memejamkan matanya lalu tertidur.
Sebelum tertidur ia berucap pelan pada dirinya sendiri. Berharap Audy mendengarnya.

Jika boleh, aku ingin masuk ke dalam memorimu Audy.

Sekar langsung terbangun di dalam memori Audy. Ia menatap ke arah sekelilingnya yang ia sudah berada di dalam kelas Audy.

Buku yang dipegang  seorang gadis ia lemparkan kepada wajah Audy membuat Audy meringis dan semakin menunduk, seseorang yang melemparnya tadi adalah, Bella. Terlihat Alfa juga berdiri di depan jendela kelas. Tanpa mau ikut campur, karena mereka bertiga bukan lawannya.

"Lo ngerjainnya gimana sih! Gue tau lo pinter tapi jawabannya juga harus bener dong! Lo sengaja kan?!"

"M-maaf Kak."

"Bodoh!"umpat Bella.

Sekar sudah berada di dalam perpustakaan yang sering di datanginnya. Ia melihat Audy yang sedang menangis di pelukan, Rino.

"Jangan nangis Dy." Ucap Rino memeluk Audy yang menangis tersedu-sedu.

"A-aku-"

"Sst, ada aku, nggak papa, kamu nangis karena siapa bilang sama aku Dy."

Sekar tersentuh melihatnya, ia ingin menolongnya tapi ia tidak bisa karena ia masih berada di memori Audy.

Tak lama kemudian, Sekar sudah berpindah ke tempat yang berdebu. Sekar sedang berada di sebuah gudang, yang ia tahu gudang sekolah yang sama sekali tidak pernah terpakai dan bahkan selalu tergembok.

"Kalian mau ngapain aku yaa Kak?" cicit Audy dengan raut wajah yang was-was.

"Tenang kita cuma mau lo makan bareng
kita kok." Ucap Nabila dengan senyum penuh arti.

"Yah jatuh makanannya." Bella dengan sengaja menyenggolnya hingga berserakan ke mana-mana.

Audy menatap makanan yang jatuh tersebut dengan takut-takut, ia tahu tadi Bella sengaja menyenggolnya. Jangan-jangan ia di mintai untuk memakannya.

"Aduh keinjek, jadi kotor deh!"

"Makan!"perintah Nabila.

Audy membekap mulutnya ia tidak mau makanan kotor yang sudah terkena lantai.

"Ng-gak Kak!"

"Cepetan makan!"

Karena tidak mau membuka mulutnya terpaksa Bella menarik paksa rambut Audy hingga mulut Audy terbuka. Kalau tau seperti ini, Audy tidak akan mau ikut bersama mereka. Bella tersenyum puas dan tertawa jahat.

"Nah bagus! Ini balasan lo udah kegatelan sama cowok gue!" ucap Nabila

Audy menangis tersedu-sedu, ia sendiri di sini, Sekar yang memperhatikannya ingin sekali menolongnya namun ia tidak bisa.

"A-udy," Tangannya tidak bisa menyentuhnya.

Sekar mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.

Ketika Sekar berbalik ia sudah berada di rumah Audy. Rumah yang hanya terbuat dari bilik bambu yang dianyam. Sama seperti rumah yang ia temui bersama dengan Clara.

RASATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang