33. Musibah

1.3K 82 0
                                    

Audy membawanya pergi.

_Rasat_

^^^

Rino mengendarai sepeda motornya sendiri di jalan yang sudah lenggang.
Dia melajukannya dengan kecepatan sedang. Hingga seseorang lewat dengan cepat di depan motornya membuatnya spontan mengerem mendadak. Jantungnya berdegup dengan kencang.

Ckit!

Rino celingukan mencari seseorang tersebut, tidak ada siapapun di sana, motornya ia lajukan kembali.

Rino melihat sosok Audy tengah berdiri di pinggir jalan dan menatapnya dengan tajam dan matanya yang merah menyala.

"A-audy?"

Namun ketika ia mengedipkan matanya, sosok Audy sudah hilang entah kemana.
Buru-buru Rino mengendarai motornya dengan cepat.

Rino pulang ke rumahnya pukul sepuluh malam, ia sehabis pergi tadi ke supermarket terdekat untuk membeli makanan.

Setelah mengunci pintu rumahnya dengan cepat ia segera menuju kamarnya.
Setelah itu ia menidurkan dirinya di ranjangnya karena tubuhnya yang sangat lelah. Ia menutup tubuhnya setengah dengan selimut dengan tubuh yang gemetar.

Namun tidurnya terganggu ketika suara di depan ruang tamunya seperti banyak barang berjatuhan.

Brak!

Brak!

"Ck! Apasih?!"

Rino mau tidak mau mengeceknya ke arah luar, saat dirinya membuka pintu, ada barang yang jatuh dan tetapi ada suara itu lagi. Vas bunga jatuh ke lantai dan foto keluarga miliknya. Ia kemudian menggantungkaannya kembali di dinding.

Ketika tubuhnya kembali naik ke atas ranjang, terhenti lagi karena ia mendengar suara seseorang yang menangis di luar jendelanya.

Hiks, hiks, hiks

Suara itu terdengar semakin jelas, Rino meneguk ludahnya susah payah, ia memberanikan dirinya untuk mengenceknya.

Ketika ia membuka jendelanya tidak ada satupun orang di sana.

Rino menutup jendelanya lagi dengan cepat dan menguncinya. Tubuhnya ia tidurkan di atas ranjang dan menutup seluruh tubuhnya.

Srek!

Selimut yang menutupinya tertarik ke bawah ranjang. Rino terbangun dengan tubuh yang gemetar, ia memberanikan dirinya melihat ke arah bawah ranjang.

"Arrgghh!" teriaknya ketika melihat wajah Audy.

Rino ingin keluar dari kamarnya namun entah kenapa pintunya tidak terbuka padahal ia tidak menguncinya.

Rino lebih ketakutan ketika ia menatap ke arah sekelilingnya, lampu yang ada di kamarnya tiba-tiba mati. Lagu dengan judul kamu yang telah pergi terputar dengan sendirinya dari ponselnya.

Kita akan berdua bersama

Di dunia yang sama

Kita akan pergi

Kita akan pergi

Selamanya

"A-audy?"

Audy menyeringai dan terkekeh melihat wajah ketakutan Rino, Rino hendak kabur namun tubuhnya sangat sulit untuk ia gerakkan dan mulutnya terkunci rapat.

Kamu jahat No!

Dan kamu harus mati!

"M-maaf Dy, m-maaf." Ucapnya ketika mulutnya sudah kembali berbicara.

RASATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang