10

19 3 0
                                    

Jam kuliah sudah berakhir dari beberapa menit yang lalu namun Zea masih saja menyelesaikan pekerjaannya yang belum sempat selesai.

"Bagian ini udah, itu udah—emm eh bagian ini kelewat anjir." Yena yang tengah mengunyah kripik melirik laptop Zea sekilas.

"Apanya yang kelewat anjir?" Sahut Yena sambil melahap kripiknya terus menerus.

"Ini loh bagian latar belakang satu paragraf lagi belum sempet Lo ketik Na," Zea menghadapkan laptopnya ke arah Yena.

"Masa sih? Perasaan tadi gue ngetik udah bener anjir." Tanya Yena sambil membaca paragraf demi paragraf yang tertera di layar laptop.

"Oh iya bagian sini ya, sorry sorry gue kurang teliti."

Zea menggeleng sambil menghela nafas.

"Untung aja gue cek, kalau nggak kita nanti harus print ulang tugasnya." Yena hanya menyunggingkan senyumannya.

"Sorry kurang konsentrasi," Yena mengambil alih laptop dan mulai membenarkan letak kesalahan yang baru saja dia perbuat tadi.

"Si Nancy masih di toilet apa gimana sih? Kok lama banget?"

"Lah mana gue tau, bentar lagi juga dia balik kesini kali." Jelas Yena sambil mengecek ulang hasil kerjanya tadi.

"Coba cek lagi Zee, gue takut ada yang kelewat lagi." Suruh Yena sambil memberikan laptop itu pada Zea lagi.

Zea membaca dari awal sampai akhir.

"Kayaknya udah sih, tinggal di print aja."

"Serius, cek lagi yang bener. Nanti ada typo kelar hidup kita!" Sergah Yena.

"Serius anjir kagak ada yang salah lagi, btw ini mau di print sama gue atau sama Lo?"

Yena memperlihatkan cengirannya, Zea yang sudah tau apa arti dari cengirannya pun hanya mampu meroling matanya dengan malas.

"Iya iya biar gue aja yang print, Lo tunggu disini." Zea menyimpan file itu dalam flashdisk, dirasa file itu sudah tersimpan ia langsung mencabut flashdisk secara perlahan dan mematikan layar laptop.

"Kalau Nancy balik kesini bilang aja tugasnya udah gue print." Yena mengangguk sambil mengacungkan kedua jempol nya.

"Eh eh Zee Lo mau kemana anjir? Kok gue ditinggal?"

Baru saja Zea keluar dari kelas tiba tiba seseorang memanggilnya dari belakang.

"Lo dari mana aja anjir? Dari toilet kok lama banget."

"Abis liat—ayang dulu." Nancy tertawa, sedangkan Zea sudah tak heran. Pantas saja Nancy bisa selama itu, ternyata dia tidak diam di toilet melainkan malah berada di fakultas kesenian.

"Sekarang Lo mau pergi kemana? Yena mana kok dia gak ikut?" Sergah Nancy lagi.

"Gue mau cetak tugasnya, Nancy masih ada di dalem kelas Lo masuk aja sana." Lagi lagi Nancy menyergah Zea saat hendak pergi dari koridor.

"Gue ikut Lo aja anjir!! Di kelas mumet."

"Mau ikut gue atau mau caper sama crush Lo?" Nancy tertawa.

"Karena gue baik hati, jadi gue mau tungguin Lo cetak tugasnya."

"Halah alasan anjir," Zea berjalan menuruni anak tangga di ikuti oleh Nancy.

"Serius anjir, gue tuh lagi mode baik hati."

"Iya iya, eh anjir anaknya kemana?" Tanya Zea sambil celingak celinguk kesana kemari mencari keberadaan Nancy yang mendadak menghilang.

Zea menghela nafas malas kala melihat Nancy malah duduk di pinggir lapang dan malah menonton laki laki pujaan hatinya yang tengah berlatih teater.

"Udah gue duga anjir, dahlah gue pergi sendiri aja. Emang tuh ya temen temen gue tuh susah banget buat di andelin, nilai mau tapi kerja males."

My Mama don't like You | XiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang