"Udah cantik belum?"
Nakyung datang menghampiri Hyunjin yang tengah duduk di motor sambil memainkan handphonenya. Hyunjin yang tadinya sibuk pada ponselnya sekarang menoleh ke arah perempuan itu dan melihat penampilannya dari atas sampai bawah.
"Lo serius mau ketemu mama pake baju itu?" Tanya Hyunjin agak ternganga.
"Loh gue gak cantik ya?" Nakyung malah bertanya balik pada Hyunjin.
"Sebenernya Lo cantik cantik aja si Kyung, cuma Lo gak ada baju lain gitu? Gue tanya kayak gitu bukan karena Lo gak cantik,"
Nakyung melihat ke arah pakaiannya sendiri. Ia mengerti maksud Hyunjin, namun dia tidak memiliki baju formal seperti kebanyakan wanita lain.
"Gue gak punya gaun ataupun dress kayak cewek lain, baju gue semuanya pake celana gak ada yang pake rok."
Hyunjin mengusap wajahnya sebentar.
"Yaudah sekarang Lo naik ke motor dan ikut gue dulu," Hyunjin memberikan helm pada Nakyung.
"Kita langsung ke rumah Lo?"
"Enggak, kita belanja dulu baju buat Lo. Sekalian mau ke salon dulu buat nge make over muka Lo biar tambah cantik."
"Loh tapi kan gue lagi gak ada uang," Hyunjin menggeleng, ia langsung memasangkan helm pada kepala Nakyung.
"Biar gue bayar, Lo cukup jalanin peran Lo sebagai cewe gue aja okey? Udah cepet naik."
Nakyung naik ke motor Hyunjin.
"Gak mau pegangan?" Tanya Hyunjin sambil terkekeh.
"Dih buat apa? Biasanya juga kan enggak." Sewot Nakyung dengan pipi yang memerah karena sudah dibuat salah tingkah.
"Kan sekarang Lo lagi akting jadi cewe gue, masa iya orang pacaran gak mesra?" Hyunjin tergelak sambil menarik tangan Nakyung untuk memeluk padanya.
Nakyung semakin dibuat salah tingkah, apalagi saat aroma parfum Hyunjin masuk dengan sopan kedalam indera penciumannya.
Hyunjin mulai melajukan motornya, Nakyung hanya terdiam sambil menikmati aroma tubuh Hyunjin yang membuatnya begitu nyaman dan tak ingin melepaskan pelukannya.
"Kalau gue jadi cewe Lo beneran boleh gak Jin?" Bisik Nakyung sambil melihat wajah Hyunjin dari balik kaca spion.
"Hah Lo ngomong apa Kyung? Gak kedengeran."
"Turun,"
Saat diperintahkan untuk turun oleh Hyunjin, Nakyung menurutinya dengan cepat. Mereka berdua berada di sebuah toko baju yang terlihat sedikit mewah.
"Lo serius mau beliin gue baju? Diliat dari tokonya kayaknya bajunya mahal mahal anjir." Ujar Nakyung tak yakin.
"Udah Lo gak usah pikirin soal harga, semua itu gue yang tanggung!"
"EHHH—" Nakyung kewalahan sendiri saat Hyunjin menariknya dengan cepat untuk masuk kedalam toko.
"Jin jin!!"
"Apasih?" Hyunjin menoleh sebentar, lalu melanjutkan memilih pakaian untuk Nakyung.
"Helm Lo belum di lepas bego,"
Hyunjin meraba kepalanya dan nyengir ke arah Nakyung.
"Kenapa Lo gak bilang dari tadi, pantes aja orang orang pada liatin gue anjir. Gue kira mereka liatin gue karena gue ganteng, eh ternyata mereka liatin gue gara gara gue masih pake helm gitu?" Hyunjin melepas helmnya cepat.
"Lagian Lo tadi main tarik tarik gue aja, jadi gak sempet ngomong kan gue. Sini biar gue aja yang pegang helmnya," Nakyung mengambil alih helm dari tangan Hyunjin.
"Lo mau cariin gue baju model apaan?" Tanya Nakyung bingung.
"Mama sukanya sih sama perempuan yang agak feminim, gue sih niatnya mau beliin Lo dress. Ini mau gak?" Hyunjin memperlihatkan dress berwarna merah gelap pilihannya.
Nakyung menatap dress itu dengan tatapan sedikit ngeri.
"Apa dress ini bakal bagus kalau gue yang pake? Gue agak gak yakin masalahnya."
Hyunjin memberikan dress pilihannya itu pada Nakyung.
"Udah coba dulu sana, kalau misalnya bagus kita beli dan kalau gak cocok kita cari lagi." Titahnya.
"Tapi kalau jelek dan gak cocok sama gue gimana?"
Hyunjin menghela.
"Lo belum nyoba ya, makanya gue nyuruh Lo nyoba juga kan biar keliatan pas sama enggaknya."
"Ta—"
"Tapi apalagi sih? Udah sana cobain lagian kayaknya dress ini cocok sama Lo orang Lo putih, gue jamin Lo pasti cantik pake ini." Hyunjin mendorong pelan tubuh Nakyung agar masuk kedalam ruang ganti.
"Kak kalau dia udah ganti baju tolong dibantu buat di rias juga ya? Nanti saya bayar pokoknya. Rias pacar saya secantik mungkin ya kak?"
Nakyung gelagapan sendiri saat mendengar ucapan Hyunjin tadi sedangkan Pelayan yang ada diantara mereka mengangguk sambil tersenyum ramah.
"Iya kak, silahkan kak kakak ganti bajunya dulu. Biar nanti bisa langsung saya make over." Jelas pelayan tersebut dengan ramah.
"Udah cepet ganti, cobain aja dulu. Gue mau pilih sepatu sama tasnya." Hyunjin pergi berlalu ke arah rak sepatu dan tas.
Nakyung menatap baju pilihan Hyunjin tadi, lalu tersenyum.
"Makasih tuhan,"
Sambil menunggu Nakyung yang tengah mengganti pakaiannya dan di rias, Hyunjin mencoba melihat lihat koleksi sepatu yang dijual di toko ini.
"Kayaknya sepatu yang ini masuk deh sama dress-nya Nakyung," Hyunjin meraih sepasang sepatu yang sama sama berwarna merah.
Saat menatap natap sepatu itu, tiba tiba Hyunjin teringat ucapan Nakyung saat di motor tadi.
"Kalau gue jadi cewe Lo beneran boleh gak Jin?"
Hyunjin mencoba menyadarkan pikirannya yang hampir larut dan melamun.
"Apasih anjir, Nakyung cuma bercanda kali. Mana mungkin kan dia suka sama gue beneran, gue kan bukan tipenya banget."
"Hyunjin—"
Hyunjin menoleh ke arah belakang.
"Mana sepatunya?"
Hyunjin dibuat ternganga oleh penampilan Nakyung malam ini, rambutnya yang sengaja mengambil model Curly hair membuat penampilannya semakin terlihat elegan.
"Cocok gak dress-nya sama gue?" Tanya Nakyung penasaran, namun Hyunjin malah terus menatapnya dengan tatapan kagum.
"Lo cantik banget parah!"