Rosé terbangun dan merasak pening pada kepalanya. Saat ia membuka mata, hal pertama yang ia lihat adalah dada telanjang seorang pria. Rose sempat kaget, dan dengan cepat ia mendongakan kepalanya mendapati suga lah pemilik dada telanjang itu, membuat rose cukup lega. Dan saat berbalik hendak mengambil ponselnya yang berada di nakas, ia tak sengaja melihat dress dan bra miliknya berserakan di lantai. Ia langsung menyingkap selimut putih itu.
"Ya tuhan!!!" Gumamnya dengan suara bergetar "a-aapa yang terjadi" imbuhnya setelah menyadari dirinya telanjang. Rose segera duduk dan meraup selimut itu agar menutupi tubuhnya.
Ia menundukkan wajahnya dan menangis.
Merasa terganggu akan pergerakan rosé, suga akhirnya ikut terbangun
"udah bangun sayang?" Tanya suga masih memejamkan matanya. Rosé tak menjawab, ia masih mengingat kejadian semalam. Karena tak kunjung mendapat jawaban akhirnya pemuda min itu membuka mata dan mendapati sang kekasih terduduk menelungkupkan wajahnya. Ia segera ikut duduk mendekati sang kekasih
"Sayang kenapa?" Tanya suga lagi sembari mengusap sayang rambut rosé.
Gadis itu mendongak, suga yang melihat sang kekasih berderai air mata seketika panik, "kenapa sayang ada apa?" Tanya nya lagi lagi menangkup wajah cantik rosé.
"Se-semalam ki-kita nga-ngapain kak?" Tanya gadis itu sesunggukan.
Seketika suga terdiam, ia kembali mengingat kejadian semalam yang menurutnya sangat mengesankan, kekasihnya ini sungguh cantik, cantik sekali sampai2 ia berpikir untuk memiliki seutuhnya.
"Ssstt tenang sayang, aku bakal tanggung jawab" jawabnya malah membuat rosé semakin menangis. Gadis itu berpikir saat ini ia benar2 sudah tak suci lagi. "Hey tenang sayang, ada suran di depan. Nanti dia bisa denger" ingat suga membuat rosé sedikit mereda tangisnya.
"Sekarang kamu mandi, aku siapin sarapan" ucap suga menatap dalam sang kekasih "nanti aku ceritain kalau suran udah pulang" imbuhnya. Karena merasa tubuhnya lengket, akhirnya rosé menuruti ucapan suga. Ia beranjak dari tempat tidur dengan balutan selimut di tubuhnya. Melihat rosé yang berjalan ke kamar mandi, memperlihatkan bahu polosnya. Seketika suga mengingat bagaimana bergairahnya ia semalam, baru kali ini ia melihat tubuh polos seorang perempuan dan itu rosé kekasih cantiknya.
■■■■■
"Suga kok belum keluar kamar ya?" Monolog suran yang mondar mandir di depan kamar sang sahabat.
Ceklek
Tak lama pintu terbuka, dan keluarlah suga membawa perlengkapan mandinya. Pemuda itu hendak mandi di kamar mandi dapur.
"Lo baru bangun ga?" Sapa suran saat suga berjalan keluar kamar.
"Iya, lo mau sarapan? Itu di kulkas ada makanan. Tinggal lo panasin aja" jawab suga yang berbalik menutup pintu kamarnya
"Iya, entar aja bareng2 makannya. Rosé belum bangun?"
"Baru mandi" jawab suga
Suran hanya mengangguk2, suga yang merasa tak ada obrolan lagi berjalan meninggalkan suran untuk mandi.
■■■■
Setelah menyelesaikan ritual mandinya, rosé sempat berdandan lama di kamar. Hal itu karena ia harus bekerja ekstra untuk menutupi kissmark2 yang di berikan suga pada leher, tulang selangka, dada bagian atas hingga dada bagian bawahnya. Saat melihat semua tanda itu, rosé sempat menggelengkan kepalanya tak percaya. Sepanas apakah mereka tadi malam, sampai suga memberinya banyak tanda seperti ini. Jujur, rosé akui semalam ia memang mabuk, jadi dia tak ingat apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine (Yoonrosé) [M]
Ficção Adolescente[M] Roséanne Park mahasisiwi pindahan dari australia yang terkenal dengan visualnya yang cantik, otaknya yang cerdas, dan sifatnya yang baik dan ramah. Rose panggilan akrabnya, pindah dari salah satu universitas di australia ke SKY university di seo...