27

580 70 4
                                    

suga memejamkan matanya erat saat rose tak kunjung membalas pesannya, tidak --- bukan hanya itu. gadis cantiknya itu bahkan mematikan  ponselnya, mungkin bukan mematikan ponselnya tapi malah memblokir nomornya. sekarang dia hanya bisa duduk di dalam mobil sembari menunggu kekasihnya itu keluar dari rumah.

"gue bener bener bodoh!" umpat lelaki min itu pada dirinya sendiri, "kenapa gue gak cepet cepet jelasin semuanya ke rose, kenapa gue lelet banget" imbuhnya dengan memukuli stir mobilnya.

lelaki itu kemudian mengalihkan pandangannya pada layar ponselnya yang menyala dan menampilkan foto rose sebagai lockscreen disana. "aku sayang kamu rosie, aku cinta kamu" lirihnya.

"sekarang gimana caranya rose mau balik sama gue, semua udah terlambat. dia tau semuanya tanpa tau alasannya kenapa gue bilang gitu sama suran"

di tengah dirinya mengumpati dirinya sendiri, ponselnya berdering. nama suran muncul di layar itu, dengan cepat suga mematikan ponselnya dan kembali fokus pada rumah sang kekasih.

"sorry ran, gue harus prioritasin rosie" gumamnya lalu keluar dari dalam mobilnya, dia sudah tidak bisa sabar lagi menunggu rose yang tak kunjung keluar.

suga menghela nafas panjang sebelum memencet bell rumah rosie.

tak lama kemudian setelah memencet bell, pintu rumah itu terbuka. suga mengembangkan senyumnya saat melihat sosok yang sedari tadi berputar di pikirannya berrdiri di depannya.

dengan cepat suga merentangkan tangannya hendak memeluk sang pujaan hati. namun bukan nya memeluk, rose malah berrjalan melewatinya begitu saja tanpa mengucapkan apapun.

'sayang, tunggu!" tahan suga dengan meraih tangan gadisnya dan menariknya pelan. tapi dengan cepat rose menyentak tangan lelaki itu.

"mau ngapain kesini? jangan ganggu aku lagi, kita udah gak ada hubungan apa apa"

"gak, aku jelasin dulu sayang, kamu salah paham" elak lelaki min itu dengan kembali meraih tangan rose. namun lagi, rose menarik tangannya hingga genggaman tangan lelaki itu terlepas.

rose menggelengkan kepalanya, "aku gak mau denger apapun lagi, semua udah jelas. ga adda lagi yang perlu kamu jelasin ke aku" tuturnya.

namun suga tak menyerah begitu saja, ia kembali meriah kedua tangan rose dan kembali menggenggamnya erat. "please! dengerin aku dulu, aku punya alasan bilang kayak gitu kemarin ke suran. aku bilang kayak gitu bukan karena aku ga cinta sama kamu sayang, aku bilang kayak gitu karena-----"

"karena apa? karena jaga perasaan suran iya? sama aja! kamu ngorbanin perasaan aku demi cewe lain" sela rose dengan menatap kecewa suga, "udahlah, buatt apa di lanjutin kalau endingnya aku terrus yang harus sakit. buat apa?!"

suga menggelengkan kepalanya, "gak gitu sayang, kita---"

"stop! udah! ini udah terlalu sakit  buat aku. kita cukup sampai sini aja, kamu dengan hidup kamu sendiri, dengan sahabat kamu yang harus selalu kamu jaga perasaannya, dan aku sama kehidupankku sendiri" final sang gadis lalu melepaskan genggama tangan suga dan berbalik hendak keluar untuk pergi ke kampus.

baru saja rose ingin keluar dari gerbang rumahnya, ucapan suga membuatnya berhenti seketika.

"semudah itu kamu mau akhiri hubungan kita? setelahh apa yang kita lakuin. semudah itu kamu lepasin aku? setelah berkali kali aku nidurin kamu?"

rose mendongak, menahan air matanya yang hampir menetes lalu berbalik.

"kamu sendiri gimana? semudah itu kamu jaga perasaan cewe lain dan ngorbanin perasaan aku. semudah itu kamu janji sama sahabat kamu buat mutusin aku, setelah kamu berhasil dapetin hal paling berharga di hidupku"













My Sunshine (Yoonrosé)  [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang