suga hanya bisa menghela nafas kasar dan menangkup wajahnya dengan kedua tangannya saat mendengar suran mengomel di sampingnya.
"kamu liat kan tadi ga, gimana rose tadi nampar aku? dia mang bukan cwe baik baik ga, emang iya sih penampilannya kayak cewe lemah lembut dan anggun, tapi nyatanya tadi apa? dia gak jauh beda sama jihan yang suka main tangan" cerocosnya.
"kan yang mulai tadi lo duluan ran? jangan nyalahin orang" balas suga tanpa menatap surran, ia lebih memilih membuka ponselnya dan megetikkan sesuatu disana,
"kok kamu belain dia sih ga? jelas jelas dia yang salah"
"terserah lo aja deh rran, gue mau balik ke kelas, 10 menit lagi masuk" jawab suga dengan berdiri dari tempat duduknya.
"tapi ga----"
"udah ya ran, gue ada kelas setelah ini. ntar lu pulang pakek taksi aja ya, gue mau kumpuul dulu sama temen temen"
"aku ikut" pinta suran dengan memasang wajah imutnya.
namun lelaki min itu malah membalasnya dengan senyum tipis dan langsung berlalu meninggalkan suran begitu saja.
sedangkan di tempat lain, jennie lisa dan jisoo hanya bisa menepuk nepuk punggung rose memberi kekuatan pada gadis cantik itu agar segera bangkit dari kesedihannya.
"kenapa dari awal ga cerita sih sie kalau kamu ada masalah sama bang suga. ttau gitukan taddi kita bantuin, ya gak?" ucap lisa pada rosie yang menyeka air mata yang membasahi pipinya dengan tisu, saat ini mereka sedang berada di perpustakaan mencoba menenangkan sang sahabat sebelum kembali masuk ke kelas.
"iya, emang bangsat si suran. bisa bisanya dia ngancem suga buat putusin rosie, ga ngotak emang" sahut jennie mencaci maki suran.
"suganya juga lembek jen, masak baru di ancem gitu aja dia nurut. harusnya dia tegas donng, bilang apa kek biar ga mutusin rosie,eh ini kok nurut nurut aja"" sahut jisoo yang merasa sebal dengan sikap suga yang di anggap plin plan.
lisa yang mendengar pendapat jisoo mengangguk setuju, "bener sih kata kak jisoo, harusnya bang suga ngelawan lah, jangan diem aja. kalau kayak gini gimana? ntar ngemis ngemis minta balikan"
"udah di pastiin sih kalo itu, soalnya nih" jennie menunjukan sebuah pesan pada ponselnya "si taehyung udah nanyyain dari tadi aku ada dimana" imbuhnya.
"ih, kalau ini sih bilang aja kamu mau pamer jen kalau lagi pdktan sama taehyung. ini pasti di comblangin ya sama jeon jungkook dan park chaeyoung si anak musik itu" goda jisoo
"ih apaan sih kak, kok malah jadi bahas aku. kita disini tuh bahas rose nih" gerutu jennie.
lisa menghela nafas kasar lalu berrdiir, "udah daripada pada ribut begini mending ke apartku aja. ntar malem kita ke bar punyanya temenku, disana lagi grand opening. seneng seneng aja disana, lepasin penat, lagian kan besok weekend" ajaknya.
"ide bagus tuh, gimana sie? kita seneng seneng ajalah, lupain sementara tuh si manusia es. ntar kalau dia ngemis ngemis sama kamu lagi, tendang aja" suruh jennie.
"tapi kak---"
"udah tenang sie, ntar kak jisoo yang mintain izin ke kakak kamu. iya kan kak?"
jisoo mengangguk, "iya, itu urusan gampang. mending sekarang kita pergi dari sini, keburu si suga nemuin keberadaan kita"
Singkat cerita saat ini rosie, llisa, jennie dan jisoo sudah siap mengenakan gaun malam yang sudha di pinjamkan oleh lisa untuk pergi ke grand opening bar milik temannya.
"lis, yakin nanti disana kita bakal baik baik aja?" tanya rosie memastikan, pasalnya dia tau betul kalau bar seperti itu pasti akan banyak laki laki hidung belang yang menyasar gadis gadis seperti mereka. dia hanya takut saja jika terjebak one night stand dengan salah satu lelaki disana yaaa meskipun dirinya sudah tidak perawan lagi, tapi kan--- ya tetap saja dia harus menjaga dirinya dengan baik.
"yakin sie, tenang aja. nanti penjaga barnya temen temen aku bakal jagain kita kok biar gak ke jebak ons" jawabnya dengan yakin.
jennie mengangguk, "nah, bagus tuh. soalnnya kan tempat kayak gituan kan pasti banyak banget cowo cowo idung belangnya" sahutnya.
"iya, yaudah yuk keburu kemaleman" ajak jisoo.
akhirnya mereka berempat berangkat menuju bar yang dimaksud lisa. setelah menempuuh perjalanan beberapa menit, akhirnya mereka sampai ke temoat tujuan.
suasana bar sangat ramai, banyak gadis gadis berpakaian seksi berlalu lalang disana.
"gila itu cewe cewe, ga malu apa ya. gausah pakeka baju sekalian aja dah, cangcutnya keliatan" bisik jennie pada rosie.
rosie yang mendengar itu hanya tertawa geli lalu mengangguk saja. mereka kemudian berjalan masuk dan duduk di sebuah meja yang sudah di siapkan sebelumnya oleh teman lisa.
sementara lisa sedang asik mengobrol dengan temannya itu, ketiga gadis cantik itu lebih memilih mencoba minuman yang sudah di sediakan disana.
"ah, anget" desis jennie setelah meneguk minuman berwarna kuning itu dari gelasnya.
jisoo sendiri yang sudah dewasa dan beberapakali mencoba minuman beralkohol seperti ini nampak menikmati setiap tegukannya.
sedangkan rosie yang masih bisa di bilang polos nampak canggung dan berhati hati saat meminum minuman dalam gelasnya.
"aku mau ke dance floor dulu kak, kamu mau ikut gak?" ajak jennie pada jisoo dan rosie.
rosie menggelengkan kepalanya sedangkan jisoo mengangguk, "sie, aku turun dulu ya. nanti kamu kalau ada apa apa teriak aja" ucappnya.
dan ggadis cantik itu hanya mengangguk pelan.
sampai di tengah dentuman musik itu, tanpa sadar perlahan rosie meneguk cairan berwarna kuning itu sampai habis. kesadarannya pun mulai berkurang, yang awalnya 100% turun ke 70% dan kini tersisa 30% saja.
"hay cantik, mau dansa bareng?" di tengah usahanya membuka mata agar tetap tersadar, tiba tiba seorang lelaki tampan datang dan menyapanya.
rosie hanya diam mengamati lelaki itu, sampai--- tangannya di tarik pelan dan di bawa ke lantai dansa.
"kamu cantik banget" bisik lelaki itu dengan membelitkan lengannya di pinggang ramping sang gadis.
"makasih"
lelaki itu terseenyum dan mulai mengusap pipi rosie, "nama kamu siapa?" tanyanya dengan mendekatkan wajahnya, "gimana kalau malam ini kita seneng seneng ba----"
bugh!
ucapan lelaki itu terhenti saat tiba tiba seseroang datang dan memukul wajahnya sampai terhuyung ke belakang. "gue pastiin lu mampus habis ini." desis orang itu sebelum keluar dengan menyeret rosie.
"nnghh apaan sih! lepasin!" reengek rosie yang dibawa keluar dari dalam bar dan di bawa masuk ke dalam mobil oleh lelaki berkulit pucat itu.
bukannya melepaskan cekalannya pada tangan rosie, lelaki itu malah mengangkat tubuh mungil itu dan mendudukannya di atas pangkuannya. "siapa yang ngajarin kamu begini hm" tanyanya denngan merengkuh pinggang sang gadis.
"ngapain masih perduli sama aku, awas! aku mauu keluar" balas rosie dengan mendorong pundak lelaki itu.
cup!
tanpa mengucapkan apapun, lelaki itu dengan lancangnya mencium bibir rosie. menekan tengkuk sang wanita untuk memperdalam ciuman mereka.
"mmhhh"
dengan sekuat tenaga, rosie mendorong lelaki itu agar ciumannya terlepas. namun semua usahanya tak berhasil. suga malah menggigit bibir bawah mantan kekasihnya itu dan berusaha menelusupkan lidahnya masuk kedalam mulut hangat sang gadis.
pada akhirnya rosie mengalah, mengalungkan lengannya di leher sang lelaki dan membalas setiap lumatan yang lelaki itu berikan. sampai, ia merasakan tangan besar suga merambat ke perutnya dan naik ke dadanya.
"anak nakal harus di hukum"
.......
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine (Yoonrosé) [M]
Novela Juvenil[M] Roséanne Park mahasisiwi pindahan dari australia yang terkenal dengan visualnya yang cantik, otaknya yang cerdas, dan sifatnya yang baik dan ramah. Rose panggilan akrabnya, pindah dari salah satu universitas di australia ke SKY university di seo...