004

132 17 0
                                    


.

.

.

Rabu pagi ini Yvaine tidak memiliki jadwal kuliah, pun tidak ada kegiatan yang mengharuskannya untuk keluar rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabu pagi ini Yvaine tidak memiliki jadwal kuliah, pun tidak ada kegiatan yang mengharuskannya untuk keluar rumah. Dari pagi hingga sore hanya berdiam diri di kamar,  mengutak-atik sebuah kamera yang sebenarnya tidak bermasalah. Hanya tangannya saja yang gatal hingga tidak bisa diam.

Lama-kelamaan Yvaine merasa bosan. Berniat keluar untuk mencari suasana yang akan dia tangkap menggunakan kameranya sebagai tambahan koleksinya.

"Enaknya kemana ya," Yvaine berbicara sendiri seraya menuruni tangga rumahnya dengan sebuah kunci motor yang diputar-putar di jari telunjuknya. Bibirnya sesekali bersiul mengikuti setiap langkah yang dia ambil.

"Mau kemana den, udah rapi kaya begini?" pertanyaan itu datang dari seorang wanita paruh baya yang tengah menyirami tanaman ketika Yvaine melintas didepannya menuju garasi untuk mengambil motornya.

"Keluar dulu bi." Yvaine berhenti untuk menjawab pertanyaan Lita- kepala pelayan yang ada di rumahnya, sekaligus wanita yang merawatnya sedari kecil. Wanita yang Yvaine panggil bibi itu sangat memiliki peranan penting dalam hidupnya.

Lita menganggukkan kepalanya, "Oalah hati-hati kalau begitu, pulangnya juga jangan terlalu malem nanti tuan marah."

"Iya bi, lagian ayah juga kan lagi ngga ada, kalau begitu aku pamit bi." Yvaine melanjutkan langkahnya menuju garasi setelah mengedipkan satu matanya membuat wanita itu menggelengkan kepalanya. Sudah terbiasa menghadapi tingkah Yvaine yang kadang-kadang membuatnya tidak habis pikir.

Yvaine melajukan motor tanpa arah, hanya mengikuti kata hatinya saja. Hingga selang beberapa waktu Yvaine menghentikan laju motornya di depan sebuah taman yang terlihat sepi lalu memarkirkannya dibawah sebuah pohon.

Cukup aman lah.

Berjalan menelusuri taman dengan kamera yang berada ditangannya, Yvaine berhenti ketika tidak jauh di depannya terdapat danau yang begitu cantik, apalagi sore hari seperti ini adalah waktu yang pas untuk menikmati pemandangan dengan langit yang berwarna kemerahan.

Setelah mengambil beberapa jepretan, kamera Yvaine menangkap sebuah pemandangan menarik dimana ada seorang perempuan duduk di dermaga rusak yang ada di danau tersebut.

Yvaine mengalihkan pandangannya dari layar kamera untuk memastikan apakah yang dilihatnya asli atau hanya ilusinya saja. Yvaine bahkan dengan berani mengambil beberapa foto perempuan itu dengan kameranya.

 Yvaine bahkan dengan berani mengambil beberapa foto perempuan itu dengan kameranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IridescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang