..
.
"Bisa jelasin apa maksudnya?" Yvaine bertanya dengan nada tajam seraya menatap mata Nala tanpa membiarkannya untuk melengos.
"Ya itu emang aku." Jawab Nala dengan santai kembali melanjutkan makannya setelah meminum susu coklatnya.
"Nala." Ujar Yvaine penuh penekanan.
"Ck, itu emang aku sama temen." Nala balik menatap Yvaine dengan tajam. Apa-apan coba, masa hal seperti itu malah dipermasalahkan. Dan siapa pula orang kurang kerjaan yang memotretnya seperti ini. Tapi fotonya bagus juga, jika Satrio melihatnya laki-laki itu akan langsung mengunggahnya ke sosial media.
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?" Nala menatap Yvaine dengan aneh. Menatap snack di tangannya ternyata sudah habis membuat Nala segera membuangnya lalu menghabiskan susunya.
"Aku ngga suka kamu deket sama laki-laki lain kaya begitu." Ujar Yvaine dengan langsung membuat Nala menghentikan sedotannya.
"Iya-iya." Melihat jam di dinding sudah semakin siang membuat Nala memilih untuk mengiyakan saja perkataan laki-laki di depannya.
"Apanya yang iya-iya?"
"Ya itu." Nala menunjuk ponsel Yvaine yang masih ada di depannya tanpa berniat untuk menjelaskan lebih, untuk apa juga.
Meskipun penasaran siapa yang mengintainya, tapi Nala tidak punya waktu untuk memikirkannya karena saat ini dia punya hal yang lebih penting daripada hal itu.
"Mau kemana?" Yvaine memperhatikan Nala yang tengah mengikat rambutnya.
"Kerja."
"Oke." Nala menghentikan pergerakannya lalu menatap Yvaine yang ternyata sedang menatapnya. Tumben biasanya juga laki-laki itu akan bertanya terus menerus. Mengangkat bahunya, Nala memakai jaketnya lalu mengambil kunci motor dan juga helmnya.
"Pulang?" Tanya Nala basa basi ketika Yvaine mengikuti langkahnya keluar dari rumah.
"Ikut."
"Hah? Ikut apaan?" Nala mengernyitkan keningnya bingung.
"Liat kamu kerja," ujar Yvaine dengan santainya.
"Kaga, buat ngapain coba kamu ikut-ikut." Tolak Nala dengan tegas. Jika Yvaine ikut sudah pasti laki-laki itu akan mengetahui permasalahannya dan dia tidak menginginkan hal itu terjadi. Bukannya sok tau tapi jika Yvaine mengetahuinya pasti laki-laki itu akan langsung membayar hutangnya. Nala tidak mau semakin membebani laki-laki itu dengan segala permasalahan hidupnya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Yvaine penuh selidik melihat Nala yang terlihat mencurigakan, dia harus segera mencari tahu apa yang Nala sembunyikan darinya karena sepertinya itu adalah hal yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent
Teen FictionKeras kepala? Aku bisa lebih dari itu 🚫W A R N I N G CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR, JADI AMBIL SISI BAIKNYA DAN BUANG SISI BURUKNYA BANYAK ADEGAN YANG TIDAK LAYAK UNTUK DITIRU __________ I W I L L A L W A Y S T A K E C A...