Pagi ini gracio terbangun lebih dulu dari shani, gracio merasa tanggannya sedikit keram, gracio membuka matanya pelan mendapati shani yang masih tertidur bahkan posisinya sekarang menghadap gracio meletakan kepalanya didada gracio.
Gracio perlahan melepaskan diri dari Shani dan pelan² bangun dari sofa shani sedikit mengeliat.
Gracio mengangkat shani pelan ala bridak style memindahkannya ke kasur karna sofa terlihat sangat tidak nyaman bagi tubuh shani.
Gracio perlahan membaringkan shani dikasur lalu menyelimuti tubub shani. sekarang baru pukul 06:20 shani masih terlihat sangat nyenyak dalam tidurnya.
Gracio memilih untuk ke kamar mandi membersihkan badannya, setelah selesai gracio turun ke bawah lalu membuka kulkas meminum air dingin melepas dahaganya.
Gracio berjalan ke taman belakang mendapati bik ani sedang menyiram tanaman bik ani melihat ke arah gracio.
"Ehhh aden udah bangun" ucap bik ani gracio tersenyum.
"gimana keadaan non shani udah baikan"? tanya bik ani
"sepertinya sudah lebih membaik bik" sahut gracio.
"kondisi itu wajar den apa lagi ini kehamilan pertama bagi non shani" ucap bik ani gracio hanya tersenyum.
"bibik ke dapur dulu mau siapin sarapan" ucap bik ani yang diangguki gracio.
skipp
Dikamar shani baru saja bangun dari tidurnya karna cahaya yang mulai memasuki kamar.
shani bangun dan duduk mengumpulkan nyawanya lalu melihat ke setiap sudut ruangan tidak ada gracio.
Shani pun tersadar bukan kah semalam dia tidur disofa kenapa sekarang dikasur? batin shani.
Lalu shani turun perlahan dari kasur dengan wajah bantalnya itu, shani berjalan ke arah kamar mandi shani langsung mandi.
Skip
Dimeja makan shani dan gracio hanya diam tidak ada yang membuka pembicaraan hingga akhirnya bik ani berusara.
"Dimakaan atuh non makanannya kasian dedek bayinya pasti udah kelaparan" ucap bik ani sambil tersenyum.
Gracio dan shani pun tersadar dari lamunannya, lalu mereka saling pandang, gracio mematikan kontak mata nya dan melihat ke arah lain.
Gracio mulai memakan rotinya sedikit, shani masih diam menatap sarapannya dia bahkan belum menyentuh sarapannya sejak tadi.
shani melihat ke arah gracio lalu menghela nafas.
"Maaf" ucap shani seketika memecah keheningan dimeja makan itu.Gracio berhenti makan, lalu menghembuskan nafas dalam.
Gracio beranjak dari duduknya."Habiskan sarapannya" ucap gracio pada shani lalu berjalan meninggalkan shani dimeja makan.
Shani meneteskan air matanya menatap sarapannya bik ani menghampiri shani dan memeluknya dari samping seketika tangis shani pecah bik ani mencoba menenagkan shani mengusap punggung shani pelan.
Sementara diluar pintu dapur gracio masih berdiri dibalik dinding gracio bersandar mendengar isak tangis dari shani lalu gracio pergi dari sana keluar ke taman.
Gracio tidak bisa melihat shani menagis itu begitu menyakitkan buatnya dia juga tidak bisa berbuat banyak mengingat yang terjadi hari itu.
Skipp
Dikamar shani duduk bersandar di kepala ranjang dengan beralaskan bantal.
Shani melamun bahkan dia belum memakan apa pun sejak pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
House (END)
Teen FictionKamu Tidak Sendiri Aku Disini Aku Ada Dan Kamu Hanya Perlu Memberi Ruang - Shani Ini cuma khayalan gais jangan Baper Jan lupa pendapatnya biar semangat update terus...