10

712 46 0
                                    


Setelah kejadian Kemarin membuat shani sedikit berpikir keras kenapa orang yang tadinya sanggat ramah untuknya bahkan tidak terjamah bisa sesadis itu.

Bahkan terlihat Gracio tidak merasa terbebani setelah melakukan itu, dia juga tampa ragu melukai 2 orang kemarin.

Hari ini shani pergi ke rumah Keluarga soemirdjha dia sangat penasaran akan kejadian kemarin hendak mencari jawaban dari berberapa orang di rumah yang mungkin saja tau atau mungkin pernah menyaksikan kejadian ini.

Saat sampai di depan rumah soemirdjha shani memarkirkan mobilnya lalu keluar dari mobil dan menghebus nafas dalam.

Setelah kejadian kemarin Gracio hilang² lagi tampa kabar, shani masuk ke dalam rumah disambut berberapa art yang menyapanya shani hanya tersenyum saat para art itu menayapa nya.

"bun" sapa shani yang melihat Anggi tengah duduk diruang tamu bersama gheana shani menghampiri Anggi dan mencium punggung tanggan anggi, anggi memeluk shani, shani menyapa gheana dan menciumnya.

"kok ke sini nga bilang dulu kan bunda bisa minta elang untuk jemput kamu" ucap Anggi tersenyum pada shani.

"Nga papa bun, shani ngerasa bosan dirumah makannya shani ke sini" sahut shani.

"omah kemana bun"? tanya shani pada Anggi yang melihat tidak ada omah dirumah.

"omah pergi sama ranty" sahut Anggi shani mengangguk.

"Elang di kamarnya" ucap ranty yang melihat shani melihat ke segala arah, shani sedikit terkejut lalu tersenyum.

"boleh shani ketemu Cio"? tanya shani

Anggi tersenyum, "Lah kenapa harus ijin kan sama calon suami sendiri" sahut anggi

Shani tersenyum malu mendengar ucapan anggi.

"Shani ke atas dulu ya bun" ucap shani pada anggi, anggi menganguk sambil tersenyum melihat shani yang sedikit malu.

Shani pun naik ke atas ke arah kamar gracio dia sedikit ragu membuka kamar gracio toktoktok shani mengetuk pintu kamar gracio tidak ada jawaban shani pun meberanikan diri membuka pintu lalu masuk dan menutupnya kembali.

Shani memangil² gracio pelan tidak juga ada jawaban shani mencari gracio di kamar mandi juga tidak ada sampai akhirnya dia mendengar suara di balkon kamar, shani berjalan pelan ke arah balkon melihat gracio sedikit tegang saat menelpon, sebelum telpon di matikan shani mendengar..

"terus awasi dia jangan sampai kehilangan jejak"!!!  sahut gracio dari telpon itu sebelum akhirnya gracio mematikan telponnya.

Shani sedikit terkejut siapa yang gracio telpon? dan siapa yang harus terus diawasi? Batin shani.

Gracio berbalik badan mendapati shani yang sedang menyender di pintu balkon dengan melipat tanggan didada shani melihat ke arah gracio yang sepertinya sedikit kaget akan kehadiran shani, shani menaikan alis matanya ke aras gracio.

"Kamu udah lama disini"? tanya gracio melihat shani yang berjalan ke arahnya.

"Enga aku baru sampe" sahut shani dengan senyumnya.

Shani berjalan ke arah gracio dan berhenti didepan gracio.

Shani menatap mata gracio sangat dalam gracio merasa heran kenapa shani menatapnya dengan tatapan curiga.

"Ada apa"? tanya gracio pada shani dan mengalihkan pandangannya dari shani

"Kamu lagi ada masalah"? tanya shani pada gracio.
shani berjalan ke sisi kiri gracio dan bersandar di pagar balkon sambil menatap lagi gracio dari samping melihat wajah samping yang begitu luar biasa itu.

House (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang