23

951 68 5
                                    


Sekarang pukul 07:10 Gracio sudah mandi dan bersiap akan pergi ke kantor karna sudah lama dia tidak ke kantor ya walau pun masih kerja lewat online.

Gracio melangkah pelan didalam kamar karna takut mengusik tidur shani, tapi tiba² telponnya berbunyi.
Hufhh gumam gracio shani mulai terusik.

Perlahan shani membuka matanya, lalu perlahan duduk bersandar di kasur lalu tersenyum melihat gracio yang sudah siap dengan pakaian kerjanya.

Gracio menghampiri shani lalu mencium kening shani.
"Morning" ucap gracio sambil melihat shani yang masih mengumpulkan nyawanya.

Shani tersenyum.
"Morning" sahut shani lalu memeluk gracio erat entahlah shani terlihat sedikit manja pagi ini.

"nga usah ke kantor ya hari ini, disini aja nemenin akuu" ucap shani dengan suara khas orang bangun tidur.

Gracio tersenyum,
"Nga bisa shann,Aku harus ke kantor hari ini" sahut gracio lembut.

"Kenapa nga bisa kan kamu pimpinannya, bilang aja kamu lagi sakit dan izin" ucap shani pelan.

"Kalo aku Bohong terus sakit beneran gimana?" sahut gracio.

"heemm, nga gituuu" sahut shani manja.

"aku bakal cepat pulang kok" sahut gracio perlahan shani melepaskan pelukan nya lalu menganggukan kepalanya.

Gracio tersenyum lalu mencium bibir shani cepat dan itu berhasil membuat shani terkejut jantungnya berdetak begitu cepat darahnya berdesir.

"aku pergi" ucap gracio tersenyum lalu pergi dari kamar.

Shani tersenyum lalu menutup wajahnya dengan tanggan dia sedikit salting lantaran ini pertama kalinya gracio menciumnya terlebih dahulu dan itu pun di bibir.

Skipp

Shani turun untuk sarapan tentunya shani sudah mandi dan sudah segar, shani berjalan ke arah dapur tiba² gheana menghampirinya.

"Haii cici" ucap gheana sambil menarik  kelingking shani.

Shani yang melihat itu pun merasa gemes pada gheana lalu perlahan shani mengendong gheana entah dia ingin sekali melakukan itu mungkin bawaan anak.

"Haii princess" sahut shani sambil tersenyum.

"Cici cani, mau kemana?" tanya gheana.

"Cici mau sarapan, gheana udah sarapan?" tanya shani lembut.

"ghee belum sarapan cici" sahut gheana

"Ya udah kita sarapan bareng yaa" sahut shani sambil mengendong gheana tapi saat sampai didapur semua melihat ke arah shani.

Ranty langsung mengambil gheana dari shani.
"Aduuhhh sayangg, jangan minta gendong gini kaasian cicinyaa" ucap ranty panik karna kondisi shani yang tengah hamil.

"eenga papa kok mom shani yang mau, gatau kenapa shani pengen banget gendong ghea" sahut shani.

"jangan dulu untuk sekarang ya sayang" sahut oma.

"tapi oma sha-" ucapan shani terpotong oleh anggi.

"kehamilan kamu masih rentan sayang jadi kamu harus ekstra hati²" sahut anggi.

"mamy takut nanti ghe ga bisa diem terus kalo ghe tiba² rewel dan nendang perut kamu gimana?" sahut ranty.
Shani hanya diam.

Ranty memberitahu gheana.
"Sayang, cantiknya momy, jangan dulu minta gendong sama cici ya kasian dedek bayinyaaa hemm" ucap ranty pelan.

"Okee mamy" sahut gheana.

"minta maaf dulu sama baby nya" ucap ranty dan menurunkan gheana.

gheana mendekat ke perut shani lalu memegangnya.
"Sory baby" ucap gheana lembut, shani merasa gemas lalu perlahan jongkok.

House (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang