5

148 72 23
                                    

Happy reading!!!

Kembali ke tempat yang tidak terduga

Pohon-pohon besar di Hutan Bahari membuat Clara sedikit ciut, tapi ia sudah terlanjur masuk ke dalam hutan.

Untungnya cahaya bulan membuat hutan menjadi tidak terlalu gelap, dengan cahaya yang terbatas Clara bergerak maju menuju ke arah asap berasal. Ia sudah berada sangat dekat dengan asap, di balik dua pohon besar di depannya mungkin sudah di temukan asal asap.

Clara merasa ada yang aneh, ia merasa seperti pernah berada di tempat sekarang ia berdiri. Beberapa saat kemudian Clara baru saja teringat kejadian saat ia berumur tujuh tahun yaitu, tragedi yang pernah di alami. Tragedi yang Clara coba anggap sebagai mimpi kini terulang kembali.

Clara mengepalkan tangan berusaha berpaling, tapi rasa penasarannya seperti membujuk dirinya untuk tetap pergi melihat apa yang ada di balik kedua pohon besar.

Lagi-lagi Clara teringat dengan ucapan ayahnya tentang yang ia alami saat di Hutan Bahari adalah mimpi, jadi mungkin saja terowongan yang ada di balik pohon besar itu tidak ada.

Dengan jantung yang berdegup kencang Clara memutuskan untuk mengeceknya sendiri, kakinya terus melangkah melewati kedua pohon besar sambil menuju ke arah asap berada, betapa terkejutnya ia saat sudah melewati pohon besar.

Di sana ada terowongan yang pernah dilaluinya sebelumnya.

"Ayah, Ibu, dan para Dokter ternyata salah, terowongan itu bukanlah mimpi atau halusinasi, itu benar-benar ada dan nyata," gumam Clara dengan perasaan lega campur takut.

Tidak ada yang berubah, terowongan itu tetap sama seperti terowongan terakhir ia lalui.

Entah apa yang merasuki pikirannya, Clara malah masuk ke dalam terowongan gelap yang mengeluarkan asap aneh.

Sekarang Clara sudah berada di dalam terowongan yang mungkin bisa di lalui orang dewasa. Sama seperti dulu Clara tidak melihat apa pun di sana hanya gelap dan saat terus masuk ke dalam ia menemukan cahaya berserta suara.

***

Di lain tempat seorang remaja laki-laki yang berusia enam belas tahun baru saja melakukan hal gila, yaitu hampir membakar lahan milik orang lain. Sekarang ia sedang di hukum oleh orang tuanya dengan cara tidak boleh keluar kamar.

"Menyebalkan!!" gerutu remaja laki-laki berambut hitam dengan mata berwarna abu-abu. "Aku hanya ingin mencoba hal yang menarik. Apa? Diam di kamar, membaca buku. Itu adalah hal yang benar-benar membosankan," bicaranya sendiri.

Namanya adalah Orion. Nama panjangnya Orion Oliver anak tunggal dari seorang pengusaha. Ia tidak pernah sehari pun tanpa membuat masalah. Motto hidupnya adalah Lakukan kekacauan dalam hidup dan akan berhenti jika sudah mati.

"Aku tidak akan membukakan pintu sebelum kau berjanji untuk tidak membuat ulah lagi," teriak laki-laki yang berumur empat puluh tahun dari balik pintu. "Kenapa kau tak pernah membuatku tenang sehari saja. Apa kau tidak lelah terus -terusan membuat ulah," tambah laki-laki di balik pintu.

Mendengar tidak ada sahutan laki-laki itu membuka pintu dan betapa terkejutnya ia saat melihat Orion tak ada di kamar dengan keadaan jendela kamar terbuka serta rusak akibat di congkel paksa.

Di Antara Ruang. [Season 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang