20

45 19 2
                                    

Senang deh bisa up cerita ini lagi, walaupun jadwal up-nya masih agak acak-acakan, tapi akan ku usahakan untuk tetap up di setiap minggunya.

Happy reading.

Firasat hati

Malam tiba, setelah makan malam hujan tiba-tiba turun membasahi permukaan yang ada di bawahnya. Asrama milik kelompok empat sudah tertata rapi. Clara, Orion, Rio,dan Mia berbaring di atas kasur masing-masing kelelahan setelah merapikan tempat tidur mereka. Sebenarnya hanya tiga orang yang berkerja, Orion hanya sibuk mengoceh dari tadi.

Beberapa menit kemudian ruangan tiba-tiba senyap semua tertidur.

Tiba-tiba Clara membuka matanya langsung turun dari tempat tidur dan langsung menuju botol minum di meja belajarnya. Ia melangkah keluar dari kamar karena merasa pengap dan ingin mencari angin di luar.

Di bangku taman yang berada di depan asrama, Clara duduk sambil menatap bulan yang saat itu bersinar sangat terang. Karena habis hujan udara menjadi lebih segar. Akibat terlalu fokus ia bahkan tak menyadari seseorang baru saja duduk di sampingnya.

"Bukankah bulan itu begitu indah," ucap laki-laki yang baru saja duduk di sampingnya.

Clara terkejut langsung mengalihkan pandangannya. "Kau mengejutkan ku."

"Ada apa malam-malam di sini?" Tanya Alto.

"Entahlah, mungkin sedang ingin merasakan angin malam sambil berpikir."

"Ada apa dengan wajahmu. Kau kelihatan sedih, apa sesuatu yang kau pikirkan itu membuatmu sedih."

"Tidak. Aku hanya bingung saja sekarang, apa tujuanku datang kesini. Aku tak seperti para pelajar lain yang benar-benar ingin belajar," jelas Clara. "Kalau boleh tahu apa tujuanmu belajar di sini?" Tanya Clara pada Alto dengan penasaran akan jawabannya.

"Tentu saja untuk memperkuat kekuatan dan mencari ilmu agar bisa melindungi keluargaku."

Clara langsung menghela nafas mendengar jawaban Alto. "Yah... Aku bahkan tak memiliki keluarga, aku juga tak peduli soal kekuatan."

"Sangat mudah jika kau ingin mengetahui tujuan kau datang kesini. Tinggal pikirkan saja kenapa kau mau kesini."

"Maksudmu?"

"Jadi apa yang membuat kau datang kesini."

"Yang membuatku datang ke sini, supaya terhindar dari para tetangga yang berusaha mencarikan orang tua angkat untukku."

Alto kemudian tersenyum. "Berarti tujuan kau datang kesini untuk melindungi dirimu sendiri. Kau ingin dirimu sendiri yang menentukan jalan yang ingin kau tempuh, dan ini merupakan jalan pilihan mu sendiri. Clara kau tak perlu bersedih."

"Yah... ku rasa kau benar, ini jalan yang ku pilih jadi aku harus menempuhnya, walaupun jalan itu nyaman ataupun tidak saat di lewati." Clara mengalihkan pandangan lagi menuju bulan.

***

Hari ini hari minggu, di mana gerbang sekolah Lonioidea terbuka selama seharian penuh dan para pelajar di perbolehkan keluar hanya untuk hari minggu.

"Clara ini hari Minggu apa sebaiknya kita keluar untuk jalan-jalan?" Tanya Mia.

Clara tersenyum mengangguk setuju.

"Ikut!!" Teriak seseorang yang tak lain Orion. "Rio kau mau ikut, sebaiknya ikut saja." Tarik Orion pada Rio yang duduk di meja belajarnya.

Mereka berempat keluar dari asrama, untuk jalan-jalan.

"Clara, Mia" panggil seseorang.

Mereka pun mencari keberadaan asal suara yang merupakan Alto.

"Kak Alto," ucap Mia.

"Mau kemana kalian?" Tanya Alto.

"Kami hanya ingin jalan-jalan."

"Oh benarkah, sebenarnya aku tadi ingin pergi ke kamar kalian mengantarkan buku catatan ku saat masih tingkat satu, mungkin kalian akan membutuhkannya. Tapi karena kalian ingin pergi sebaiknya nanti saja."

"Benarkah, baguslah buku itu sepertinya akan berguna bagi kami," sahut Clara.

"Ohh... Iya aku sebaiknya masuk ke dalam. Pengajar Na tadi mencari ku, semoga jalan-jalan kalian menyenangkan." Alto sambil melambaikan tangannya dan pergi menjauh.

Orion menatap lekat punggung Alto yang sedang berjalan menjauh dari mereka. "Apa kalian akrab dengan kepala asrama?" Tanya Orion.

"Memang kenapa?" Tanya balik Mia.

"Firasat ku mengatakan ada yang aneh dengannya."

Mendengar hal itu Clara menyahut perkataan Orion. "Yah... Firasat ku juga tidak enak tentang mu," gumam Clara.

Bersambung...


Di Antara Ruang. [Season 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang