KEIRA || DUA PULU SATU

63 7 0
                                    

Happy Reading

🔥🔥🔥

Rintik hujan di pagi hari menemani langkah Keira menuju ke kelas, Keira sedikit berlari agar bajunya tak basah.

Huft!

Helaan napas Keira keluarkan dengan pelan setiba di kelas. Saleta yang sudah terlebih dahulu datang langsung menyambut dengan senyum.

"Nggak dianter ayah?" tanya Saleta.

Keira menggeleng pelan, ia mengibaskan rambutnya yang sedikit basah.

"Ayahku lagi sibuk banget, aku nggak mau repotin ayah," ujar Keira.

Saleta menyadari ada gurat kesedihan di wajah Keira. "Kamu baik-baik aja, Kei?"

Gadis itu mengangguk lalu tersenyum. "Ta, Mas Bima putus, aku jadi kepikiran mau nyusul ke Batam."

Saleta sedikit terkesiap, matanya mengerjap pelan. "Kamu! Gila ya, udah ditinggal lama juga nggak bisa move on, ayolah, Kei."

"Ta, entah ini baru perasaanku apa emang bener kejadian. Ayahku lagi ada dalam masalah," ucap Keira.

"Masalah? Proyek?" tanya Saleta penuh selidik.

Keira mengangguk.

"Enggak cuma sekali aku dengar ayah mengeluh kepada ibu, kemarin sore Pak Gani datang ke kantor ayah, pas aku juga ada di sana. Pak Gani terlihat sedikit ehm ... kesal. Lalu, yang aku dengar cuma ayah minta waktu sama Pak Gani."

Keira mengambil napas sejenak.

"Aku mau ketemu Arga hari Minggu besok, dia lagi pulang ke Jogja. Ada yang mau aku tanyakan ke dia."

"Mas Rafi tahu?" tanya Saleta.

Keira menggeleng. "Ayah dan ibu sengaja nggak ngasih tahu aku sama Mas Rafi, karena sebentar lagi Mas Rafi mau nikah."

Saleta mengangguk paham. Obrolan mereka harus berakhir karena guru sudah masuk ke kelas.

"Kei, kamu jangan sungkan minta bantuanku, ya," bisik Saleta.

Keira menoleh ke arah Saleta. "Makasih, kamu emang sahabatku yang terbaik. Meski sebentar lagi kamu akan ninggalin aku kuliah ke Ausie."

***

Fokus Keira terpecah di sela jam pelajaran. Dua minggu yang lalu Keira kembali tak sengaja mendengar obrolan kedua orang tuanya, mengenai proyek sang ayah yang dananya kembali dikorupsi oleh orang lapangan. Ayah saat ini sedang mati-matian untuk mengungkap siapa dibalik semuanya?

Keira sedih, proyek yang seharusnya sudah selesai harus terbengkalai karena kurangnya material, bahkan Pak Gani tak puas dengan kualitas bangunan yang ada karena tak sesuai dengan yang dijelaskan saat presentasi. Bukan ayah yang jahat, tapi beberapa oknum yang sengaja membuat ayah terpuruk.

Keira mengambil ponselnya, jam pelajaran telah usai sejak dua puluh menit yang lalu. Mencari ruang chat bersama dengan Arga.

Keira : Ga, jadi ya besok ketemu di Love Story Kafe, aku dari rumah pukul sepuluh pagi, aku nggak bisa lama sebab pukul tiga sore aku harus les.

Terkirim, beberapa saat menunggu, pesan balasan pun masuk.

Arga : Aku jemput aja, gimana?

Keira : Nggak usah, aku naik motor sendiri aja. Soalnya langsung mau les, ada yang pengan aku tanyain.

Arga : Masalah ayahmu?

Keira terdiam sejenak. Sebenarnya tak pantas juga meminta tolong kepada Arga yang tak ada sangkut pautnya dengan masalah ini, tapi Keira tak mau jika ayahnya ada dalam masalah apalagi jika sampai ke ranah hukum.

THIS IS ME, KEIRA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang