Happy Reading
🔥🔥🔥
Keira kembali duduk di samping Bima, kali ini ia sedikit menjauh. Sudah ada rasa lega di hatinya karena Ken akan menjemput.
"Hei, kenapa jauhan gitu, sih?" tanya Bima. Ia pun menggeser tubuhnya mendekat kepada Keira, tangannya merangkul bahu Keira.
"Lepasin, ah!" ucap Keira.
Bima sedikit terkesiap. "Kenapa gitu? Bukankah kamu cinta sama aku? Pengen jadi pacarku? Kamu sakit hati karena lihat aku ciuman sama Jihan? Atau kamu mau dicium juga?" tanyanya.
Keira pikir Bima telah terpengaruh minuman berakohol tinggi itu. Ia sedikit menggeser tubuhnya kembali dengan melepas tangan Bima yang ada di bahunya. Jujur ia takut!
Namun, usaha Keira sia-sia. Tangan kekar Bima menariknya kembali hingga Keira jatuh di dada Bima. Kemudian tangan itu mengunci Keira dalam pelukan Bima.
"Lepasin, Mas Bima!" seru Keira. Ia memukul-mukul dada Bima dengan tangan kecilnya.
Bima tak mempedulikan teriakan Keira, dia malah tertawa. Tangan satunya masih memegang gelas kecil berisi penuh minuman setan. Lalu, ia menarik dagu Keira hingga mendongak dan menatap lekat kedua mata Keira.
"Minum!" ujar Bima.
Keira menggeleng ia meringis karena kini tangan Bima mencengkeram pipinya.
Bima sudah lost kontrol!
"Mas nggak ingat kalau aku adiknya mas Rafi? Mas udah janji sama mas Rafi mau jagain Keira?" Keira berucap dengan tatapan memohon.
Bima mengangkat tangannya yang memegang gelas itu dan menyodorkan ke mulut Keira yang dipaksa dibuka oleh Bima dengan menekan kedua pipinya. Isi gelas itu tumpah ke mulut Keira, masuk ke dalam tenggorokan dan Keira menangis. Tatapan ibanya tak dipedulikan oleh Bima.
Bima tertawa kecil. "Good! Enak?"
Keira mengelap bibirnya. Ia ingin muntah, tenggorokannya panas, pahit yang ia rasakan. Karena tak terbiasa dan pertama kalinya. Keira melihat Bima menuang lagi minuman itu ke dalam gelas kecil lalu menarik Keira kembali ke pelukannya dan seperti yang ia lakukan tadi, memasukkan minuman itu ke mulut Keira sembari tersenyum.
Keira menggeleng-geleng dengan tatapan mengiba. Berharap Bima sadar siapa yang saat ini ia paksa minum.
"Kalau kamu mabuk, aku bisa lupa jika kamu Keira si bocah gemesin yang aku tunggu jadi dewasa, eh ... malah jatuh ke pelukan Ken! Bangsat!" ucap Bima lirih.
"Mas!" seru Keira. Ia mendongak menatap wajah Bima.
"Aku sama mas Ken nggak ada apa-apa," jelas Keira.
"Aku sayang sama kamu, Keira," ucap Bima. Kedua tangannya menangkup kedua sisi wajah Keira.
Keira yakin Bima sudah meracau karena minuman setan itu. Sudah ada dua botol yang kosong, dan itu baru Bima dan Jihan yang minum. Sementara Keira hanya dua gelas kecil, yang cukup membuat Keira ingin muntah saat ini.
Bima memiringkan wajahya, ia lebih mendekat ke wajah Keira. "Ini akan jadi ciuman pertama kamu?" ujar Bima.
Napas halus terasa menyentuh wajah Keira. Ia hanya terdiam, jantungnya berdebar tak beraturan. Ingin menolak karena Keira tak sudi bekas Jihan masih menempel di bibir Bima.
"Jangan!" ucap Keira lirih.
Bima tak mengindahkan kata Keira. Ia semakin mendekat menuju ke bibir Keira.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS ME, KEIRA [TAMAT]
Teen Fiction[Follow dulu yuk! Sebelum membaca] *** Jatuh cinta dengan sahabat kakak sendiri itu sih sebenarnya sah-sah saja. Namun, apa jadinya jika sahabat kakak hanya menganggap sebagai adik? Apakah perlu tetap dikejar? Atau menyerah dan menerima saja? Sep...