Hari ini Sans bekerja seperti biasanya. Terlihat Reyhan sekretarisnya membawa rantang untuk makan siang. Sangat jarang melihat pria itu membawa makanan ke kantor. Sans terheran-heran melihatnya.
"Nyonya Sans Ravendra yang menitipkan ini," ucap Rayhan menaruh rantang itu dihadapan Sans.
"Apa maksudmu?" tanya Sans.
"Katanya kau sakit. Dan istrimu menitipkan makanan sehat ini kepada ajudanmu," jelasnya.
Sans terdiam mendengarnya, tak menyangka jika wanita itu mulai peduli dengannya. Sans membuka rantang itu, mencoba makanan lezat yang dibuat oleh istrinya.
"Ternyata sangat menyenangkan memiliki istri," ucap Reyhan tersenyum melihat Sans makan dengan lahapnya.
"Apa aku boleh mencobanya?"
"Tidak. Istriku membuatkannya khusus untukku. Makanan ini adalah milikku," sahut Sans ketus.
Reyhan menghela napasnya, lalu mengembangkan senyumannya. Dia sangat jarang melihat bosnya seperti ini. Wanita itu benar - benar merubahnya.
"Kau yakin akan menceraikannya nanti?"
"Entahlah."
"Jika aku menjadi dirimu, aku tidak akan menceraikannya. Sangat sulit mendapatkan wanita seperti itu. Apalagi dia sangat cantik, tipe idamanmu."
"Pernikahan ini hanya terpaksa, jika bukan karena ayah aku tidak sudi menikahinya," sahut Sans.
"Benarkah? Ceraikan saja dia, lalu aku akan menikahinya."
"Dia milikku sekarang. Jangan berharap terlalu jauh. Bahkan aku belum membalaskan dendamku kepadanya."
"Kau tidak akan bisa membalaskan dendammu. Karena kau mulai mencintainya Sans," simpul Reyhan.
"Omong kosong. Sudahlah, lanjutkan perkerjaanmu!"
Sans melirik ponselnya, terlihat beberapa panggilan tak terjawab dari ayahnya. Apa ada sesuatu yang penting? Sampai menghubunginya berkali-kali seperti ini.
Sans langsung menghubungi ayahnya.
"Sans, hari ini kita akan pergi ke aniversary pernikahan pamanmu. Aku menyuruh istrimu ke salon bersama ajudanmu. Jemput dia nanti."
"Ayah gila? Kau membawa wanita itu keluar?" sahut Sans tak percaya.
"Ayah punya rencana. Jadi lakukan saja sesuai rencananya. Jangan membantah! Jemput dia jam 5 sore nanti!"
"Tapi..."
Pria paruh baya itu mengakhiri panggilannya. Sial! Apa rencana ayahnya lagi?!
***
Tepat pukul 5 sore, Sans menjemput wanita itu di salah satu salon ternama yang sangat terkenal. Pria itu memasuki salon, tak ada tanda- tanda istrinya ada disana.
"Apa anda tuan Sans Ravendra?"
"Iya, dimana istriku?"
"Istri anda masih didalam. Sembari menunggu, silahkan mengganti pakaian anda. Tuan Ravendra sudah menyiapkan ini," ucap pegawai salon itu memberikan Sans setelan jas hitam.
Tanpa basa-basi, Sans langsung mengganti bajunya di fitting room.
Beberapa menit dia keluar, terbalut jas hitam mewah yang melekat ditubuhnya.Beberapa pegawai salon, terlihat menuntun seorang wanita mengarah kearah Sans.
"Bagaimana tuan? Apa dia terlihat sangat cantik?"
Sans tak percaya, wanita itu sangat terlihat cantik dan menawan. Dengan sentuhan makeup natural look, tatanan rambut hair blow, tubuh idealnya terbalut dress hitam mewah serta high heels yang berwarna senada. Wanita itu tampak sangat anggun, benar - benar cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Savina
RomanceBermula dari penculikan dan kesalahpahaman yang menyebabkan hidupnya berantakan. Pria itu menyiksanya, menjadikannya jalang sebagai pemuas nafsunya. Sampai suatu hari semuanya terbongkar sampai tak mampu berkata-kata, dan menyadari jika benih- benih...