- Cinta atau Obsesi?

497 23 3
                                    

Savina berdiri di tepi balkon menatap halaman depan, terlihat beberapa ajudan Sans yang berjaga sangat ketat. Jujur, Savina ingin segera mengakhiri hubungan palsu ini, tetapi dia harus bisa membalaskan dendamnya juga kepada Sans. Bagi Savina, seorang Sanskara adalah tipe pria bodoh yang pernah dia temui, dengan mudahnya dia jatuh cinta kepada Savina yang beberapa minggu ditemuinya.

Apa Sans mempunyai rencana lain dibalik ini?

Savina merasa bosan terus terusan berada disini, wanita itu memperhatikan setiap sudut kamar Sans. Indranya teralih melihat sebuah pintu yang ada di belakang lemari. Pintu rahasia?
Savina menggeser lemari itu, mulai memutar kunci untuk membuka pintu rahasia yang membuatnya penasaran. Sungguh, rumah besar ini penuh teka teki.

Cklck.

Pintu itu terbuka dengan mudah.
Savina mulai memasuki ruangan rahasia yang ada dikamar itu. Ruangan tempat senjata dengan lampu remang-remang. Savina mengambil salah satu pistol, terlihat pantulan dirinya dicerminkan, dia membayangkan jika dia membunuh Sans dengan pistol ini, pasti sangat seru dan menyenangkan. Tapi Savina tidak ingin membunuhnya, dia hanya ingin melihat Sans tersiksa, itu saja sudah cukup.

Savina kembali menjelajahi tempat itu. Betapa terkejutnya, dia melihat beberapa fotonya terpajang di dinding. Semua foto ini adalah saat dirinya kuliah, foto yang Savina post dulu di instagramnya, hampir semuanya ada disini. Apa maksud dari semua ini?

Savina kembali penasaran membuka laci yang ada disana. Dan menemukan sebuah buku yang berisi kehidupan Sans beberapa tahun yang lalu. Savina langsung membacanya.

Flashback on.

Bertemu seseorang wanita cantik dan polos di club. Sans tidak menyangka hal itu. Wanita muda yang mabuk datang menghampirinya dan mengatakan jika dirinya lebih pantas menjadi suaminya daripada Kenan.

"Dimana rumahmu akan ku antarkan pulang?"

"Aku tidak ingin pulang. Ayo bermalam disini," kata wanita itu.

"Kau mabuk?" tanya Sans.

Tanpa basa-basi wanita itu langsung mengecup lembut bibir Sans. Entah kenapa membuat tubuh Sans menegang seketika.

"Ayo tidur bersamaku. Bajingan itu berselingkuh dengan wanita lain!"

"Sayang, kau disini," Kenan tersenyum menghampiri mereka.

"Dasar bajingan! Kita tidak ada hubungan apapun lagi! Dasar pria hidung belang! Teganya kau selingkuh di belakangku!" teriak wanita itu marah.

Sans menatap Kenan dengan tatapan tak suka. Dia sangat tahu bagaimana sikap sepupunya itu yang sangat suka berganti wanita setiap malamnya.

"Ayo Savina kita pulang." paksa Kenan menarik wanita itu.

"Hey tolong aku! Aku tidak ingin bersama bajingan ini! Lepaskan aku Kenan!"

Kenan terus menarik wanita itu, dan terus memberontak. Tiba-tiba Sans beranjak, dan mencekal tangan Kenan.

"Aku yang akan mengantarnya pulang! Aku tidak ingin kau memanfaatkan wanita mabuk ini."

"Jangan ikut campur Sans dia kekasihku!"

"Jangan paksa dia, wanita ini tidak mau bersamamu. Lagipula wanita ini sudah memutus hubungan kalian."

"Sejak kapan kau tertarik dengan kehidupanku hah?" tanya Kenan.

"Sayang, aku menunggumu dari tadi kau disini," ucap jalang yang berjalan kearah Kenan.

"Urus saja selingkuhanmu itu. Aku akan mengantarkannya pulang."

Tanpa basa-basi Sans langsung menarik wanita itu memasuki mobilnya. Wanita mabuk yang sangat cantik, bisa -bisanya Kenan menyia-nyiakan wanita ini.

SavinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang