- Rahasia

979 43 3
                                    

Savina termenung dikamarnya, tak ada pelayan maupun ajudan Sans yang memberitahukan siapa sebenarnya Sunny. Dan apa hubungan wanita itu dengan Sans?

Dengan dihantui rasa penasarannya.
Savina membuka lemari yang full isinya baju wanita. Dari pakaiannya terlihat sangat modis dan fashionable. Apa semua ini milik Sunny? Tapi dimana wanita itu berada sekarang?

Savina kembali mengledah mencari sesuatu disana, tak ada foto, atau apapun itu yang bisa memberitahukan siapa wanita itu sebenarnya.

Tiba-tiba, tak sengaja Savina menyenggol tombol yang ada di lemari itu. Otomatis lemari itu terbelah menjadi dua, membuka sebuah ruangan rahasia.

"Ruangan apa ini?" ucapnya bertanya - tanya.

Dengan rasa penasaran, Savina mulai melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu. Ruangan berdesain minimalis yang tampak bersih dan rapi, banyak foto - foto Sans ada disana, dan foto seorang wanita muda yang wajahnya sangat mirip dengan Sans.

"Apa ini yang namanya Sunny?" tanya Savina.

Cantik. Dia sangat mirip dengan Sans. Namun versi wanitanya.

Savina mengambil sebuah album foto yang ada disana.

Rest in peace Sunny. Aku berjanji akan menghukum mereka. Tulis seseorang pada foto itu.

Savina membuka album foto lainnya, dia terkejut melihat foto kembarannya Sania bersama Sunny dan Renald.

"Aku menyukai Renald, tapi aku tahu Renald mencintai Sania. Aku ingin mereka bahagia seumur hidupnya. Sania adalah wanita yang terbaik untuk Renald. Aku akan menetap di New York, agar kalian bisa menikah secepatnya. Berbahagialah sahabatku." Penggalan surat ini ditulis dua tahun yang lalu.

Sepertinya Savina pernah melihat wanita ini. Tiba-tiba, pikirannya terlintas dengan kecelakaan yang menimpa saudarinya dua tahun yang lalu. Iya, saat itu Sania pergi ditegah malam menjemput sahabatnya dari luar kota.

Dan besoknya mereka dikabarkan kecelakaan parah. Saat itu kembarannya koma hampir selama sebulan lebih, dan temannya itu dinyatakan tewas ditempat. Tapi
kecelakaan itu murni karena sahabatnya Sania. Wanita itu mabuk saat menyetir, dan bukan Sania yang menyetir. Savina ingat jelas karena melihat rekaman kamera dasboardnya.

"Apa mungkin karena itu Sans membencinya?"

Iya sangat mungkin. Mungkin Sans mengira jika dirinya adalah Sania. Savina harus meluruskan hal itu sekarang. Namun, sebelum itu Savina dihantui rasa penasaran untuk menjelajahi ruangan itu lagi. Dia menemukan sebuah tangga yang menuju ruangan bawah tanah. Seperti memecahkan teka-teki. Karena rasa penasaran, wanita itu kembali melangkah kakinya menuruni tangga itu.

Ruangan bawah tanah yang gelap dengan lampu remang-remang.
Sungguh, betapa terkejutnya dia melihat seorang wanita paruh baya yang dipasung dengan keadaan mengenaskan. Tubuhnya sangat kurus, wajahnya penuh luka lebam.

Wanita paruh baya itu tersadar dengan keberadaan Savina.

"Siapa disana?" tanya wanita itu.

"Tolong jangan sakiti aku," ucapnya ketakutan.

"Nyonya, nyonya Shena," ucap Savina tak percaya.

Nyonya Shena adalah sahabat karib bundanya Savina. Bahkan, saat Savina terpuruk atas kematian ibunya, nyonya Shena selalu yang menenangkannya seperti anaknya sendiri.

"Apa anda nyonya Shena?" tanyanya tak percaya.

"Savina." Shena sangat mengenali Savina. Dari melihat wajahnya saja, dia tahu jika itu Savina.

"Kenapa kau bisa disini?"

"Cepat pergi Savina. Selamatkan dirimu," usir wanita paruh baya itu.

"Jadi Sans adalah putra anda?" tanya Savina tak percaya. Dia tak menyangka jika ibunya Sans adalah sahabat dari bundanya.

SavinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang