Rama semakin hari mulai terbiasa dengan sekolah barunya. Untungnya sampai saat ini tidak ada yang terlalu memperhatikan nya. Atau mungkin itu belum.
Pagi ini Rama sedang sarapan di kantin sekolah. Ibu kost nya yang baik hati itu sudah beberapa hari ini memperhatikan Rama yang Cuma sarapan di toko dengan roti pemberian bu kost. Jadi hari ini ibu kost menawarinya uang pengganti roti itu supaya Rama bisa sarapan di kantin sekolah saja.
Kantin sekolah di pagi hari memang agak renggang. Hanya ada beberapa anak yang mengisi kantin di sore hari. Tapi Rama tidak terlalu mempedulikan mereka.Tak lama kemudian sekelompok perempuan yang sedang asik mengobrol dan bercanda, memasuki kantin. Mereka semua sibuk tertawa sampai tiba tiba brukk.. seorang dari mereka tanpa sengaja menabrak meja dimana Rama sedang makan.
Makanan Rama tertumpah dari mangkuk nya sehingga Rama sontak berdiri menjauh dari meja yang ketumpahan kuah. Gadis itu masih bersandar di meja tetapi Rama segerah menariknya sebelum kuah panas itu menyentuhnya.
“Ah’.. sory sory!” Gadis itu kaget dan melepaskan diri dari Rama
Rama memandangi mie nya sejenak, lalu sambil mengehla nafas kembali memandang gadis itu“Haaa mau gimana lagi udah berantakan..” Rama mengambil mangkuk nya dan hendak mengembalikannya
“Eiitss,, tunggu tunggu..” ucap seorang perempuan diantara kelompok itu yang dari tadi memperhatikan Rama.
“Kamu bukannya anak baru dari kelas desain grafis ya?” tanya gadis yang berpenampilan paling menonjol diantara gadis lainnya di kelompok itu
Rama memperhatikan perempuan itu beberapa saat. Ada urusan apa dia padanya.“Ehemm.. nama aku Gwen.. senang bisa ketemu sama kamu yang kata teman teman aku kamu ganteng dan ternyata lebih baik dari yang aku pikirkan” Gwen mengulurkan tangannya hendak bersalaman sambil memasang senyum yang paling manis
“Nama saya Rama..” Rama tidak membalas uluran tangan gadis itu. Dia memilih untuk segerah berlalu dan meninggalkan kelompok siswi itu
“Hmm.. cool..” gumam Gwen saat Rama sudah jauh meninggalkan tempat itu.
***
Siang itu cuaca sangat panas. Rama berjalan keluar dari gedung sekolah dengan tergontai lemas sama seperti yang lainnya. Lelah rasanya membayangkan jalan kaki sampai kos kosan sekarang.
Saat tiba di gerbang sekolah, sebuah mobil sedan hitam dengan tampilan sangat mewah tiba tiba berhenti di depannya.
“Oi! Masuk! lo nggak kepanasan?” seru Revan dari dalam mobil. Dia duduk di bangku penumpang dan disupiri sesorang
Rama segerah membuka pintu mobil dan masuk kedalam duduk di samping Revan.
“Waahh.. ini mobil elo?” ucap Rama sambil terus mengagumi bagian dalam mobil yang tidak kalah mewah dari tampilan luarnya
“Bukan. Gue Cuma penumpang.. eh gimana? Lo udah ketemu Gwen?” tanya Revan
“Sepertinya udah. Lo kemana aja seminggu ini? Jarang kelihatan?” tanya Rama yang kini duduk tenang
“Hehe… sory. Lo kesepian ya? Gue di luar. Ada urusan bisnis… Gweni nggak makan elo kan? Dia ngapain aja?” Lanjut Revan lagi yang tidak henti hentinya bertanya soal Gwen
“Dia nggak ngapa ngapain. Cuma ngajak kenalan. Lagipula cewek itu apa bahayanya sih..? tanya Rama lagi
“Dia gila.. drama gila..”
“Drama gila. Maksud lo apa?”
“Eh Ram Ram,, besok besok jangan lupa traktir gue di sana yah!” ucap Revan mengalihkan pembicaraan sambil menunjuk nunjuk sebuah restoran mewah yang berdiri megah di seberang jalan. Diatas restoran dengan tinggi empat lantai itu terukir tulisan EIGHT RAM Restaurant.
“Gila loh?” ucap Rama yang kini memandangi restoran itu karena terpukau dengan kemegahannya
“Gue nggak tau ada restoran semewah itu di daerah ini..” lanjutnya saat mobil mereka sudah melewati tempat itu
“Emang lo sering kesini?”
“Nggak sih. Kayaknya perasaan gue aja.. hahaha..” Rama tertawa dengan kekonyolannya mana mungkin dia pernah ke daerah elit seperti ini. Revan hanya tersenyum
“Kita ke rumah gue sebentar ya..”
“Emang mau kemana?”
“ke tongkrongan..”
“Lah. Trus gue gimana?”
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMMA LAURENT
RomanceHarks menghampiri seorang pria parubaya yang sedang berbincang dengan kenalannya ditengah tengah pesta. Harks membisikkan sesuatu di samping telinga orang itu, dan sukses membuatnya membelalakkan mata karena terkejut dengan berita yang disampaikan H...