DICULIK

263 17 0
                                    

Hari itu Rama tidak kembali ke rumah sakit.  Dia merasa berat untuk bertemu dengan Hana dan harus menyampaikan kabar yang buruk bahwa Aldi tidak bisa di operasi.

Saat sedang berjalan sambil melamun, Rama tiba-tiba mendapat panggilan telfon dari Harks

“Halo Ram?.. Kamu dimana?”

“..”

Rama tidak menjawab pertanyaannya. Dia ingin menyampaikan bahwa dia membatalkan rencananya, tetapi sebenarnya dia masih membutuhkannya. Rama sangat bingung sekarang.

“Aku akan menjemput mu… kamu ada dimana?” tanya Harks sekali lagi

“Aku tidak akan kembali lagi ke sana…” jawab Rama. Dia kemudian mematikan telfonnya.

Saat kembali akan melanjutkan perjalanan, tiba-tiba sekelompok geng motor datang mendekati Rama. Mereka mengerumuni jalanan di samping trotoar tempat Rama berdiri, dan terus menunjuk nunjuk kearahnya.

Rama terkejut saat menyadari bahwa orang-orang itu terus memperhatikannya. Tidak lama kemudian hal yang dikhawatirkan Rama pun terjadi. Tanpa komando yang pasti dari seseorang tiba-tiba saja gerombolan orang itu turun dari motornya dan menyerang Rama satu per satu. 

Saat menyadari keadaannya Rama tidak punya kesempatan untuk kabur lagi. Dia terpaksa hanya mundur beberapa langkah berusaha agak menjauh supaya dia da0at membuka ruang dan melawan orang-orang aneh itu satu per satu. Dia mulai menyesali tidak memberitahukan posisinya kepada Harks tadi.

Rama sibuk meladeni para preman itu satu per satu. Dia terus mundur dan berusaha melawan dengan sekuat tenaganya. Untungnya Rama memiliki kemampuan bertarung yang cukup tinggi. Dia tidak perlu khawatir akan berhadapan dengan suasana seperti ini. meskipun demikian dia tetap merasa penasaran. Dari mana orang-orang ini datang dan siapa yang mengutus mereka? Apakah Rama pernah bermasalah dengan sesorang belakangan ini? dan dia merasa itu tidak pernah terjadi

Saat terus melawan, para preman itu tidak kunjung berkurang. Rama mulai frustasi dan beberapa kali terkena pukulan di beberapa bagian tubuhnya.
Saat sedang terdesaknya, akhirnya Harks tiba di temapt itu. Dia seharusnya datang lebih cepat jika menyusuri jalan meninggalkan perusahaan tetapi malah disesatkan  oleh usaha yang disarankan Jeno untuk meretas ponsel Rama dan melacak keberadaannya.

“Ramaa…Naik ke mobil!!” Teriak Harks dari dalam mobil saat Rama bertarung hampir mendekati mobilnya.

Rama akhirnya masuk kedalam mobil dan Harks memacu mobilnya dengan cepat meninggalkan tempat itu. Preman-preman itu tidak sempat menaiki motornya saat mobil Harks sudah tidak terlihat di depan mereka.

“HAH Hah… Harks, siapa orang itu?” tanya Rama yang masih kelelahan.

“Ah Saya juga tidak bisa menebak…  Antara presdir, atau tuan Bilyan..” Ucap Harks yang juga merasa ragu

“Mereka pasti melihatmu datang ke perusahaan..” lanjutnya

“Siapa orang-orang itu?” tanya Rama

“Kau tidak akan mengerti Rama… didalam keluarga ini seorang saudara bisa saja membunuh saudaranya sendiri… kau akan berada dalam bahaya jika dibiarkan terungkap…” ucap Harks dengan nada yang merasa bersalah

“Apa maksudnya? Aku tidak mngerti Harks!!” Rama jadi semakin kesal karena dia tidak mengerti dengan maksud perkataan Harks

“Bilyan itu adalah adik dari papa kamu, dan presdir Han, adalah ayah…. Ah Maksud ku dia adalah kakekmu… Mereka semua sedang dalam masa tegang terkait kepemilikan saham perusahaan, dann….. Astagah, aku tidak tahu harus menjelaskan bagaimana… Intinya, kau tidak boleh diketahui oleh keduanya, atau tuan David akan diserang oleh keluarganya sendiri” jelas Harks. Yang menurutnya itu sudah singkat, dan sangat jelas.

RAMMA LAURENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang