Kriiing kriing kriing
Nada dering dari hp Ramma terus berbunyi. Dia berusaha meraih hpnya dari balik selimut. Ini baru pagi hari, dan bahkan alarmnya belum berbunyi, tetapi seseorang sudah membangunkannya.“Ha…a hallo o o” suara Hana bergetar dari balik telfon. Dia sepertinya sedang menangis
“Halo Han. lo kenapa?” tanya Rama segerah terbangun dari posisi berbaringnya
“Ram.. Aldi lagi sakitt… dia demam tinggi.. “ Hana terdengar menangis dari dalam telvon.
“Oke Han, Oke lo tenang dulu.. lo bawa Aldi dulu ke rumah sakit yah”
“Tapi gue nggak punya uang Ram..”
“Udah, lo bawa aja dulu. Nanti gue bantu. Gue akan nyusul ke rumah sakit. Yahh.. lo tenang..” Rama berusaha membuat Hana tenang. Anak itu tidak akan tau berbuat apa-apa jika tia ketakutan seperti ini.
“Iya... lo secepatnya datang ya..” Hana menutup telefon lalu bersiapsiap membawa adiknya ke rumah sakit. Aldi adik Hana masih berusia 7 tahun. Dan dia berhenti sekolah karena merasa kasihan dengan kakaknya yang mencari uang sendirian.
“Hana..” Rama tiba di rumah sakit dan segerah menghampiri Hana yang duduk di kursi tunggu rumah sakit.
“Gimana adik kamu?”
“Dia lagi diperiksa sekarang” Hana berdiri dan menyambut Rama
“Dia sakit apa emang?” tanya Rama
“Gue juga nggak tau, tadi pagi dia tiba-tiba kejang-kejang gitu… dia juga nagis megangin kepalanya terus… gue juga jadi takut bangett..” Hana bercerita sambil tak kuasa menahan tangisnya
“Udah, udah.. lo tenang dulu. Dia nggak akan kenapa-kenapa kok..” Rama memegang pundaknya dan mencoba menenangkannya
Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruangan tempat Aldi dirawat.
“Kalian keluarganya?” tanya dokter
“Iya dokter…” Hana segerah berdiri dengan cepat dan menatap dokter dengan penuh harapan.
Dokter itu menghela nafas sebentar. Dia memperhatikan sekeliling, tetapi tidak tampak adanya orang dewasa lain yang bisa dia ajak bicara terkait masalah ini
“E’ anda bisa bicarakan dengan saya. Kami satu-satunya keluarganya..” Rama dengan cepat menangkap suasana
“Baiklah, kau bisa ikut saya sebentar…” Dokter itu lalu meminta Rama mengikutinya, agak menjauh dari posisi Hana
“Ram, gue juga…”
“Udah, lo disini dulu aja… gue akan certain nanti..” Rama menepaskan tangan Hana yang berniat ikut mendengarkan penjelasan dokter tersebut
“Kami perlu melakukan operasi…” ucap dokter saat merka tiba di ujung lorong
“Ada sedikit tumor kecil di dalam kepalanya, yang akan sangat berbahaya jika tidak segerah dikeluarkan.
Beruntung sekali kami bisa mendeteksinya sedini ini. jika tidak itu akan menjadi lebih besar dan semakin berbahaya” Jelas dokter. Dia sebenarnya agak khawatir menyampaikan berita itu keapda Rama yang tampaknya juga masih remaja. Tetapi, melihat Rama yang mendengarkan berita itu dengan tenang, dokter dapat melanjutkan penjelasannya dengan lebih jelas
“Jadi, kapan dia bisa dioperasi dok?” tanya Rama yang merasa harus mendahulukan kesehatan Aldi terlebih dahulu
“Kami akan melakukannya secepat mungkin jika semuanya sudah siap”
“Kalian harus pergi ke bagian administrasi untuk bertanya lebih lanjut. Paling lambat didalam minggu ini, dia sudah harus mendapatkan operasi” ucap dokter itu melanjutkan
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMMA LAURENT
RomanceHarks menghampiri seorang pria parubaya yang sedang berbincang dengan kenalannya ditengah tengah pesta. Harks membisikkan sesuatu di samping telinga orang itu, dan sukses membuatnya membelalakkan mata karena terkejut dengan berita yang disampaikan H...