Rama tidak percaya dengan apa yang dia temui di parkiran saat hendak pulang. Ya, Jeno masi stay disana, duduk di bahu jalan tepat di samping mobilnya diparkirkan. Rama berpikir dia pastinya pernah keluar untuk makan atau istirahat sebentar bukan?
"Eh tuan muda udah mau pulang?" Tanya Jeno yang langsung berdiri saat melihat Rama berjalan kearahnya
"Yaiyalah pulang.." jawab Rama agak judes. Dia sebenarnya tidak enak dengan Jeno yang harus menunggunya. Jika dilihat sekilas, Jeno masih sangat muda untuk jadi seorang pengawal. Walaupun usianya memang sudah cocok untuk bekerja, tetapi struktur badan dan wajahnya tampak seperti anak muda seumuran Rama. Jika orang melihatnya Rama akan dituduh membabukan anak dibawa umur
"Baik tuan muda. Ayo kita pulang" Jeno bergerak membukakan pintu
"Eeee... Berenti jangan gerak" teriak Rama tiba-tiba. Membuat Jeno menghentikan seluruh gerakannya
"Ke' kenapa tuan muda?"
"Lo masuk aja. Gue bisa masuk sendiri" Rama segera masuk kemobil disusul oleh Jeno
"Jen, gue mau ngomong serius.." Rama menghadap ke Jeno.
"Hmm gimana kalo Lo bersikap kayak teman gue aja.. Lo bisa santai, kalem, pake baju santai juga gak apa-apa... Pokoknya jadi orang biasa aja... Biar gue juga nyaman... Yaaa tolong yaaa Jeno" Rama memohon dengan tulus. Dia tidak bisa mentolerir lagi perasaan tidak nyamannya diperlakukan seperti itu, apalagi ini akan berlangsung cukup lama jika Jeno terus diminta menempelinya
Jeno terdiam beberapa saat. Rama disampingnya menanti jawaban dengan penuh harapan. Sebenarnya Jeno memang berencana untuk bersikap lebih santai. Dia hanya ingin bermain-main dengan Rama sebentar.
"Hmm.. kita akan berangkat ke apartemen baru. Pasang pengaman anda tuan muda"
"Jenooo... Jadi Lo mau kayak gitu terus? Okee, besok gue paksa Harks buat gantii loh" Rama memutar kembali badannya menghadap ke depan, tidak mau berurusan lagi dengan Jeno keras kepala itu
Mereka memarkirkan mobil di basemet sebuah apartemen elit tidak terlalu jauh dari sekolah. Sebenarnya Jeno tadi sudah datang lebih dulu untuk mengecek apartemen itu dan memasak beberapa makanan. Rama benar dia tidak tinggal diam diparkirkan sepanjang hari. Jeno hanya sengaja membuat dirinya terlihat seperti menunggu seharian.
"Unit anda berada di lantai 11 bagian Timur. Semua peralatan dan sistem keamanan menggunakan tekhnologi Ram's corp sudah dipasang di apartemen anda, jadi anda hanya perlu datang saja dan tinggal. Apakah tuan muda membutuhkan asisten rumah tangga?"
"Tidakk!" Rama tidak sadar jika suaranya cukup keras. Dia segerah menolak dengan cepat ide penambahan pengawasan itu
"Baiklah. Saya akan sampaikan pada tuan Harks"
Ting.. lift berhenti dan Jeno berjan mendahului Rama untuk menunjukkan jalan. Di lantai itu tidak ada banyak pintu menandakan betapa luasnya ruangan yang dimiliki tiap unit
Jeno membuka sebuah pintu dengan kartu akses yang dia miliki, kemudian mempersilahkan Rama untuk masuk lebih dulu.
"Semua perlengkapan tuan muda sudah disiapkan disini, jadi tidak ada yang perlu untuk diambil lagi. Jika anda butuh sesuatu, silahkan menghubungi petugas kita di telfon dekat sofa, beberapa petugas keamanan tinggal disekitar sini untuk membantu anda"
"Hmmm baiklah. Lo ngga masuk?"
Rama heran melihat Jeno yang masih berdiri didepan pintu menjelaskan semuanya pada Rama
"Saya tidak tinggal disini. Tuan Harks berencana menyiapkan pelayan, tetapi jika anda menolaknya, saya akan bicarakan dulu dengan tuan Harks"
"Mending Lo aja deh yang tinggal disini. Ngga usa ajak orang lain lagi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMMA LAURENT
RomanceHarks menghampiri seorang pria parubaya yang sedang berbincang dengan kenalannya ditengah tengah pesta. Harks membisikkan sesuatu di samping telinga orang itu, dan sukses membuatnya membelalakkan mata karena terkejut dengan berita yang disampaikan H...