RAMMA SICK

298 24 6
                                    

David menangis tersedu-sedu di bangku tunggu rumah sakit. Harks setia duduk di sampingnya dan terus mengelus punggung nya berusaha memberikan ketenangan walaupun itu tidak berdampak apa-apa. Sampai detik ini David belum juga menceritakan apa yang baru saja terjadi sampai Ramma drop seperti itu. Harks juga berpikir mungkin ini bukan saat yang tepat. Biarkan David tenang dulu, dan mereka akan membicarakannya nanti.

Tak lama kemudian, seorang dokter akhirnya keluar dari pintu yang sedari tadi ditatap oleh David dengan penuh harapan itu. Mereka berdua segerah berdiri dan menghampiri dokter tersebut. Sang dokter yang merasa lelah Sampai melangkahkan kakinya mundur selangkah seolah olah sedang diterkam oleh David dan Harks

"Dokter.."

"Tuan Davidson tidak perlu khawatir. Semuanya sudah baik baik saja. Pasien sudah mendapatkan perawatan medis dan akan diantarkan ke ruang perawatan" jelas sang dokter

"Ya Tuhaann.. terimakasih" David mengelus dadanya dengan legah. Sekarang dia bisa melepaskan separuh rasa paniknya.

"Keluarganya bisa mengikuti saya ke ruang untuk membahas beberapa hal mengenai kondisi pasien... Dan yang lain boleh mengikuti pasien ke ruang perawatan"

"A' aku saja.." David cepat mengajukan diri untuk mengikuti dokter itu

"Apa yang kau lakukan?. Kau bersama Rama. Aku akan mencatat penjelasannya untuk mu" Harks tidak menyetujui David. Dia pikir ini kesempatan yang baik untuk David bisa berbicara kepada Ramma. Setidaknya anak itu tidak akan melarikan diri.

"Tidak.. sekalian aku harus ke meja resepsionis mengaturnya untuk kamar VIP. Dan aku perlu tahu keadaan Ramma langsung dari dokter.." David kembali menolak dan segera mengikuti Dokter pertanda keputusan nya sudah final

"Huuff.. lihat saja nanti.. kau sendiri yang menciptakan suasana ini" Harks memegang keningnya pusing. Harus dia apakan lagi orang itu. Dia sudah bertahun tahun mengikuti David dan dia tahu bagaimana percaya diri nya seorang Davidson saat berhadapan dengan lawan bisnisnya atau saat akan memutuskan proyek perusahaan yang baru. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa ada sisi pengecut didlaam diri seorang Davidson yang dibarengi dengan sikap keras kepala seperti ini. Haahh.. seperti penyakit yang sudah menempel kuat

Harks akhirnya mengikuti bangsal yang membawa Ramma keluar dari UGD. Dia mengikuti nya dan membukakan akses lift VVIP yg hanya bisa diakses oleh orang orang tertentu saja, kali ini untuk membawa Ramma ke ruang perawatan pribadi di lantai teratas milik keluarga Davidson. Itu sudah ketentuan mutlak yang tidak perlu dipertanyakan Harks.

David mengikuti dokter Han kedalam ruangan dokter nya. Mereka kemudian duduk berhadapan didalam ruangan itu. Meskipun David merupakan pemilik rumah sakit, tetapi dia tidak ragu untuk menempatkan dirinya sebagai pasien ataupun kerabat pasien didepan para dokter di rumah sakitnya ini. Tentu saja David memiliki atitude baik yang yang terlatih sejak dia masih muda. Hal inilah yang membuatnya sesukses sekarang.

"Kami memberikan tindakan yang terbaik untuk menyelamatkan anak anda tuan Davidson, dan syukur lah anda telah membawanya kesini tepat waktu. Jika tidak, saya tidak yakin apakah kami mampu untuk mengatasi reaksi alergi yang sangat berat dialami putra anda" ucap Dokter Han dengan ekspresi legah.

Dokter Han adalah dokter senior di rumah sakit ini dan pengalamanya sudah tidak diragukan lagi. Sikap dan pembawaannya yang bijaksana menunjukkan kualitas nya sebagai seorang dokter yang hebat

"Haahh.. syukurlah dokter Han. Terimakasih untuk kerja keras kalian... Lalu apa yang menyebabkan Rama mengalami reaksi alergi separah itu dokter?" Tanya David tidak sabar

"Kami menemukan kandungan strawberry yang bereaksi buruk pada pencernaannya apakah dia pernah mengonsumsi makanan yang mengandung strawberry dalam 24jam terakhir?" Tanya dokter Han kembali

RAMMA LAURENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang