Rama memutar matanya malas saat semua orang di ruangan itu mulai bergerak dan beranjak ke ruang makan. Jes masih berdiri dengan senyum merekah di depan Rama, seola-olah mempersilahkan Rama menuju ke meja makan.
"Baiklah baiklah, aku akan pergi setelah makan malam"
"Maaf, tapi anda melupakan sesuatu tuan muda, tadi tuan mengatakan bahwa Jeno akan menjemput anda besok dan mengantar anda ke apartemen.."
"What? Apa maksudnya?" Rama menjadi curiga dengan tujuan awal dirinya dipanggil ke tempat ini
"Rama, ada yang menunggu mu di meja makan, cepat datang" Harks tiba-tiba sudah berada di dekat mereka dan meminta Rama ke rung makan
Semua orang sudah berada di meja makan. Meja itu sangat luas dengan berbagai macam hidangan yang disajikan diatasnya, menggugah selera untuk segera disantap. Beberapa pelayan berseragam putih hitam bersiap menuangkan air untuk masing-masing orang yang duduk di kursi
Rama duduk dengan kaku, perasaan dia sudah pernah tinggal selama beberapa Minggu di rumah ini, dan makan dengan cara yang sama. Tapi dia tidak pernah bisa terbiasa dengan ini semua. Apalagi sekarang ditambah dengan kehadiran besar David yang masih menyisakan banyak pertanyaan dikepala Rama. Rama hanya terus menatap ke arah David, mencoba memperhatikan gerak-gerik orang itu, namun yang dia lihat hanya sikap dan pandangan yang dingin dari laki laki dewasa yang tampak masih muda itu. Sepertinya masuk akal jika org itu melahirkan Rama saat dia masih usia remaja.
"Tuan muda, ini makanan malam anda. Semoga anda suka" Rama teralihkan oleh kehadiran Jes disampingnya yang membawa mie kesukaannya yang biasa dia makan waktu tinggal disana
"Waahh.. benar, aku baru ingat menu pamungkas mu Jes, terimakasih"
"Jes, kenapa ada makanan seperti itu di rumah ini?" Tiba-tiba David bersuara setelah sekian lamanya diam sejak tadi
"Mohon maaf tuan, makanan ini merupakan hasil pengembangan resep chef Kardi setelah kami berusaha menyesuaikan makanan tuan muda di rumah ini. Tuan muda tidak makan selama 3 hari waktu pertama kali datang, jadi chef Kardi merancang menu ini yang mirip dengan indomie tetapi terbuat dari bahan organik dan terjamin kandungan gizinya tuan. Ini merupakan makanan kesukaan tuan muda sejak saat itu"
David terdiam selama beberapa saat setelah mendengar penjelasan dari Jes. Dia tahu semua hal yang terjadi pada Rama adalah kesalahan nya sejak awal. Diam-diam David memendam sendiri rasa sedih dan penyesalan nya pada kehidupan Rama selama ini
"Jes, aku belum lapar. Aku akan makan saat lapar nanti. Aku mau istirahat lebih awal.." Rama berdiri dan dengan cepat hilang ke kamar nya. Harks bahkan tidak memiliki kesempatan untuk mencegah Rama meninggalkan meja makan
"Tuan muda sepertinya masih butuh banyak waktu" ucap Harks
"Biarkan dia. Harks, Evelyn akan tiba di negara ini besok, persiapkan segala sesuatunya"
"Baik tuan"
Rama kembali ke kamarnya setelah meja makan yang canggung itu.
"Huff.." Rama merebahkan tubuhnya diatas kasur.Memikirkan semua kejadian didalam hidupnya belakangan ini benar-benar sebuah keajaiban yang tidak pernah berani terlintas di pikiran Rama.
Dia seharusnya bersyukur dengan kebenaran ini bukan? Tetapi hatinya serasa punya kendala yang membuat nya tidak terima dengan kemunculan David secara tiba-tiba didalam hidupnya.Rama akhirnya tertidur setelah beberapa saat. Keesokan harinya Rama terbangun saat jam sudah menunjukkan pukul 6.00 . Dia langsung mandi dan bersiap dengan seragam sekolah. Bagaimana pun dia harus tetap masuk sekolah hari ini.
Rama berjalan menuruni tangga dan melihat beberapa pelayan sedang menyiapkan meja makan. Ketika para pelayan itu melihat Rama, mereka segerah berbaris dengan rapih dan menunduk untuk menyapa Rama. Rama tidak melihat keberadaan Jes di sekitar ruang makan pada saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMMA LAURENT
Storie d'amoreHarks menghampiri seorang pria parubaya yang sedang berbincang dengan kenalannya ditengah tengah pesta. Harks membisikkan sesuatu di samping telinga orang itu, dan sukses membuatnya membelalakkan mata karena terkejut dengan berita yang disampaikan H...