Hark sedang mengawasi meeting penting di lantai sepuluh gedung perusahaan. Dia berdiri tepat di belakang David yang sangat serius menyimak pemaparan dari divisi marketing. Tiba-tiba saja suara hp Harks yang bergetar turut mengganggunya.
David menatap Harks dengan mengerutkan dahinya, pertanda dia merasa terganggu dengan telvonnya. Dan menyuruh Harks keluar dari ruangan.
“Halo…” Harks mengangkat telfonnya
“Halo, Harks. Saya sedang menuju ke kantormu sekarang…” Rama berbicara sambil berjalan menuju pintu masuk utama gedung itu
“Ha’ halo?.. siapa?... Tunggu sebentar…” Harks berusaha mengingat suara itu, tetapi kesulitan.
“KAU’! Ram…” Harks segerah berjalan menjauh dari pintu ruang meeting dan menuju ke lift
“Kenapa? Apa saya tidak bisa datang ke kantor mu? Kau bukannya menyuruhku datang?” Rama sudah tiba di pintu masuk dan sekarang sedang berada di pintu utama
“A’ yah.. Aku meminta mu datang. Tapi, ini cukup mendadak. Tapi tidak masalah. Aku akan menjemputmu..” Harks agak tergesah-gesah memasuki lift, sampai dia hampir menabrak seorang pegawai yang juga akan masuk.
“Tidak perlu. Aku sudah di lobi sekarang. Kantormu besar juga… aku akan menanyakan dimana ruanganmu…”
“A’ apaa!! Kau sudah disini??” Harks benar-benar terkejut dengan kejutan dari Rama.
Dia berulang kali menekan tombol lantai satu di lift dengan panic, sampai orang-orang memandangnya dengan aneh. Dia harus bergegas menemui Rama sebelum Rama membuat kehebohan lainnya di lobi.
Sementara itu Rama bergerak ke meja resepsionis yang berada di tengah-tengah lobi yang sangat luas. Ada beberapa orang yang berlalu lalang, tetapi sepertinya mereka juga membicarakan pekerjaan. Ini adalah jam yang sulit bagi pekerja kantoran, usai jam makan siang.“Permisi…” sapa Rama
Seorang wanita pegawai berdiri dan agak heran dengan penampilan Rama yang mengenakan jaket dan topi di siang hari yang panas seperti ini. Tetapi kemudian wanita itu teringat sesuatu.“Ah, iya. Pengantaran gallon harusnya masuk di sebelah sana. Anda pasti pegawai baru, saya akan mengantar anda..” Wanita itu tersenyum dengan ramah sambil mengarahkan tangannya menunjuk kea rah samping.
“Maaf, saya tidak mengantar gallon. Saya ingin bertemu dengan tuan Harks. Dia mengundang saya ke sini..”
Rama terdiam beberapa saat berusaha memikirkan kembali ucapan wanita itu. Dia kemudian menjawab petugas itu dengan tersenyum lebih lebar. Walaupun sbenarnya dia agak tersinggung karena dianggap pengantar gallon oleh wanita itu.
“Tuan Harks?. Anda sudah membuat janji sebelumnya?” tanya wanita itu, yang tadinya bersiap untuk pergi, kini kembali duduk dan memperhatikan komputernya
“Maaf tapi sekarang ini di jadwal tuan Harks, beliau sedang meeting, dan tidak ada jadwal pertemuan dengan siapapun untuk hari ini…” jelas wanita itu
“Oh ya?. Dia sebenarnya tidak membuat janji. Dia memintaku datang kapan saja…” Rama menggaruk lehernya merasa bingung dengan system perusahaan seperti ini. bukankah jika dia ingin bertemu seseorang, dia tinggal menemuinya saja dan berbicara? Apa gunanya dia menghabiskan waktu dengan wanita ini disini?
“Aku akan menghubunginya. Nama anda siapa?” Ucap wanita resepsionis
“Ra’..”
“Rama!!” Sapa Harks saat dia sudah berada di dekat Rama. Dia kecapaian karena harus berlari menghampiri Rama sebelum menyapanya. Kecuali dia ingin semua pegawai di lantai ini memperhatikan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMMA LAURENT
RomanceHarks menghampiri seorang pria parubaya yang sedang berbincang dengan kenalannya ditengah tengah pesta. Harks membisikkan sesuatu di samping telinga orang itu, dan sukses membuatnya membelalakkan mata karena terkejut dengan berita yang disampaikan H...